Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dikarenakan kandungan manis yang terdapat dalam cokelat bisa merusak enamel gigi pada anak. Selain itu, kandungan kafein yang cukup tinggi dalam cokelat juga mampu meningkatkan energi anak sehingga bisa membuat anak berperilaku agresif. Kandungan kafein juga bisa mengacaukan jam tidur anak, Moms.
Berikan anak cokelat saat usianya menginjak 24 bulan atau dua tahun. Saat memasuki umur dua tahun, sistem pencernaan anak sudah mulai bisa memproses makanan tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Seorang bayi baru bisa mentolerir rasa manis pada cokelat saat berusia satu tahun. Jika benar-benar harus memberikan anak cokelat, berikanlah cokelat putih pada anak berusia satu tahun. Kandungan kafein pada cokelat putih lebih sedikit dibandingkan dengan dark chocolate atau milk chocolate.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kandungan gula yang tinggi pada cokelat membuat cokelat bukan menjadi pilihan camilan yang tepat untuk bayi. Hingga berusia enam bulan, bayi diharuskan untuk mengonsumsi ASI terlebih dahulu karena sistem pencernaannya belum bisa mencerna makanan padat termasuk cokelat.
Ketika mencapai usia enam bulan, bayi akan mendapatkan makanan pendamping ASI atau MPASI. Umumnya jenis makanan padat yang dikonsumsi bayi di awal MPASI adalah sereal basah. Setelah itu berganti dengan sayuran yang diolah menjadi bubur, serta daging yang dihaluskan.
Cokelat tidak termasuk ke dalam jejeran makanan padat yang disarankan bagi seorang bayi mengenal makanan padat. Orang tua yang membiasakan bayinya makan cokelat bisa menyebabkan seorang anak terkena obesitas ketika mereka sudah beranjak besar di kemudian hari.
ADVERTISEMENT