Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana dengan sang ayah? Apakah bayi mengenali wajah ayah mereka pula?
Dikutip dari Romper, Jennifer Rennels, Ph.D, associate professor psikologi dari University of Nevada, Las Vegas, AS, menuturkan bahwa para peneliti telah mempelajari apakah bayi dapat membedakan ibu mereka dengan wanita lain. Selain itu, melakukan penelitian yang dikhususkan dengan fokus: apakah bayi mengenali wajah ayah mereka atau tidak.
Menurut Rennels, hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa bayi sangat pandai membedakan wajah ibu mereka dari wanita lain. Tetapi, bayi tidak menunjukkan perbedaan yang berarti saat ditunjukkan wajah ayah mereka dan wajah laki-laki lain.
Menariknya, bayi berusia 4 bulan, masih kata Rennels, menunjukkan pengaruh yang lebih positif ketika melihat wajah ayah mereka bila dibandingkan wajah orang asing. Itu artinya, bayi mulai menunjukkan pengakuan, meskipun berbeda dari cara mereka menanggapi wajah ibunya, Moms.
Sementara itu menurut Kids Health, bayi berusia 4-7 bulan mulai menyadari bahwa ada orang-orang yang selalu ada di dekatnya, bahkan jika orang tersebut sedang tidak ada di sekitarnya. Di usia inilah bayi sudah dapat mengenali wajah sang ayah tercinta.
ADVERTISEMENT
Tetapi, di usia ini, bayi belum mengerti tentang konsep waktu. Sehingga bayi tetap mengetahui bahwa Anda dan suami tetap ada walau sedang 'menghilang sebentar' untuk kemudian hadir lagi.
Inilah yang dinamakan object permanence, yakni kemampuan mengetahui seseorang atau suatu benda tetap ada, meski hal itu tidak mereka lihat, dengar atau sentuh.
Namun, karena mereka tidak mengetahui berapa lama ibu dan ayahnya itu pergi, hal ini memungkinkan bayi bisa menjadi cemas karena takut orang tua mereka tidak akan kembali.
"Siapa yang lebih dirindukan ketika tidak ada di dekat bayi, tergantung seberapa sering orang tersebut menghabiskan lebih banyak waktu dengan anaknya," kata Rennels.
Rennels menambahkan, bahwa ibu biasanya sebagai pengasuh utama dan lebih banyak menghabiskan banyak waktu dengan bayi mereka, meskipun ayah juga ikut mengasuh si kecil. Akan tetapi, jika ayah menjadi pengasuh utama atau terlibat dalam merawat bayi dengan tingkat yang sama dengan ibu, hal ini pun berpeluang membuat bayi menunjukkan kecemasan yang sama saat ayah mereka pergi.
"Bonding akan berkembang ketika ayah menunjukkan sensitivitas dalam pengasuhan. Itu artinya, ayah akan responsif terhadap perasaan bayinya," lanjut Rennels.
ADVERTISEMENT
Untuk itu Anda perlu membuat ayah dan bayi semakin dekat dengan membiarkan mereka habiskan waktu bersama. Beberapa cara di antaranya ialah mengajak si kecil bernyanyi, menyentuh, dan tertawa.
Semakin banyak waktu yang mereka habiskan bersama bayi maka semakin cepat dan kuat ikatan yang mereka bangun.