Kapan dan Bagaimana Anak Laki-laki Mulai Memproduksi Sperma?

29 Juni 2020 9:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi perkembangan anak laki-laki Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi perkembangan anak laki-laki Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Memperhatikan dengan seksama perkembangan anak memang penting. Orang tua perlu paham apa-apa saja yang terjadi dan apa pula yang harus dilakukan di setiap tahapan usia. Bila ada yang masih tidak jelas atau belum dipahami, orang tua juga perlu mencari informasi.
ADVERTISEMENT
Tapi perlu diingat Moms, saat mencari informasi jangan lupakan bagian intim atau reproduksi anak. Soal produksi sperma anak laki-laki misalnya.
Anak laki-laki Foto: Shutter Stock
Mengutip laman Planned Parenthood, anak laki-laki mulai memproduksi spermatozoa atau sperma pada awal pubertas atau masa awal di mana fisik anak mulai beralih menjadi dewasa.
Lebih lanjut laman Kids Health menjelaskan bahwa di masa pubertas, anak akan menghasilkan jutaan sel sperma setiap hari. Ukuran setiap sperma sangat kecil: hanya 1/600 inci (panjang 0,05 milimeter), dan tentunya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Kemudian sperma tersebut diproduksi di dalam tubulus seminiferus yang ada di dalam testis.
Lalu bagaimana bila sperma belum diproduksi?
Ilustrasi bayi Laki-laki Foto: Pixabay
Ketika bayi baru lahir tubulus hanya mengandung sel lingkaran sederhana saja, Moms.
ADVERTISEMENT
Pada saat anak memasuki pubertas, testosteron dan hormon lain membuat sel-sel berubah menjadi sel sperma. Selanjutnya, sel-sel tersebut membelah dan berubah serta memiliki kepala dan ekor pendek, mirip berudu. Kemudian sperma tersebut bergerak ke epididimis atau saluran di belakang testis untuk disimpan.
Saat anak mengalami pubertas, ia tidak hanya memproduksi sperma saja, Moms. Anak laki-laki juga akan mengalami beberapa perubahan lainnya, seperti: penis semakin membesar dan panjang, lalu dada dan bahu menjadi lebih bidang, hingga tumbuh rambut di wajah, dada, dan sekitar alat vital.
Yang perlu diingat, masa pubertas anak tidak semuanya sama. Ada yang memulainya umur 8, 10 atau bahkan 14 tahun. Tapi yang pasti memang masa pubertas anak laki-laki sedikit lebih terlambat dari anak perempuan.
ADVERTISEMENT