Kapan Pemakaian Dot Bayi Perlu Dihentikan?

30 April 2025 17:59 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
bayi diberi susu formula dengan botol dot Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
bayi diberi susu formula dengan botol dot Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kebiasaan minum susu dengan dot bayi bisa berdampak buruk pada si kecil jika dilakukan dalam jangka panjang. Risikonya juga tidak main-main, Moms. Mulai dari menyebabkan karies gigi, memicu infeksi telinga, mengubah struktur rahang, hingga memicu obesitas!
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting untuk menghentikan kebiasaan si kecil menggunakan dot sebelum menimbulkan dampak negatifnya. Lalu, kapan waktu sebaiknya penggunaan dot mulai dihentikan?
Apalagi menurut American Academy of Pediatrics (AAP) sebetulnya bayi sudah dapat minum dari sippy cup (gelas isap) sejak usia 6-9 bulan. AAP juga menyarankan paling lambat pada usia 18 bulan penggunaan dot atau botol susu telah dihentikan.
"Studi membuktikan bahwa semakin cepat dot atau botol susu tersebut disingkirkan, semakin mudah proses penghentian penggunaannya," kata dokter yang praktik di RSIA Bunda Jakarta ini.
Masalahnya, seringkali bayi atau anak sudah telanjur terbiasa dan memiliki keterikatan dengan dot dan botol susunya. Sehingga sering kali orang tua kesulitan melepaskan si kecil dari dot kesayangannya.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, jika Anda juga sedang berusaha menghentikan kebiasaan si kecil ngedot, cobalah beberapa tips dari dr. Dimple berikut ini.

Tips Hentikan Kebiasaan Minum Susu dari Dot Bayi

Dot botol bayi Foto: Shutterstock
Jika tips tersebut tidak berhasil, cobalah beberapa pendekatan lain, Moms, seperti:
- Melakukan penghentian penggunaan dot dan botol susu secara bertahap (misalnya hanya boleh menggunakannya pada malam hari saja).
ADVERTISEMENT
- Secara bertahap dibiasakan penggunaan gelas, mulai dari minuman yang bukan susu, hingga menggantikan penggunaan dot dan botol susu sewaktu minum susu.
- Tambahkan frekuensi penggunaan gelas setiap harinya, sampai akhirnya anak sudah terbiasa dan tidak perlu menggunakan dot dan botol susu lagi.
- Dampingi dan berikan kehangatan berupa dekapan atau pangkuan sehingga menambah kenyamanan pada anak saat proses adaptasi ini berlangsung.
Moms, usahakan lakukan ini sebelum anak punya kebiasaan minum susu dengan dot atau botol susu sebelum tidur. Sebab, menurut dr. Dimple, anak jadi kehilangan kenyamanan karena 'benda kesayangan' sebagai pengantar tidurnya hilang.
Jika demikian, bantu anak beradaptasi dengan mengganti peran dot sebagai kebiasaan pengantar tidur. Beberapa opsi yang bisa dilakukan seperti menggantinya dengan boneka, bantal, atau selimut kesayangan.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, saat anak Anda baru mulai minum dari gelas, jangan lupa untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepadanya. Buatlah transisi tersebut senyaman mungkin untuk si kecil," tutur dr. Dimple.

Dampak Buruk Penggunaan Dot dalam Jangka Panjang

Ilustrasi dot botol bayi. Foto: Shutter Stock
dr. Dimple menyebut, banyak studi yang menghubungkannya dengan karies gigi dan/atau infeksi telinga. Kondisi ini sering terjadi apabila saat minum anak banyak dalam posisi tidur (utamanya posisi telentang).
Studi lain juga mengaitkan penggunaan dot dan botol susu dengan obesitas. Hal ini terjadi karena rasa aman dan nyaman yang ditimbulkan dari proses mengisap dan dari botol itu sendiri membuat anak menjadi lebih sering minum susu.
Akibatnya, kebiasaan ini dapat menyebabkan anak kurang nafsu makan karena rasa lapar telah terpenuhi dengan susu yang dikonsumsi. Sebaliknya orang tua sering menuruti permintaan anak untuk minum susu sebagai pengganti makan.
ADVERTISEMENT
"Oleh karenanya menjadi penting untuk menghentikan pemberian dot dan botol susu sedini mungkin serta dorong dan berikan dukungan bagi anak untuk menggunakan gelas sesuai usia perkembangannya," tutup dokter yang juga ibu satu anak ini.