Kapan Waktu Terbaik untuk Membacakan Dongeng ke Anak?

28 November 2020 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Membacakan dongeng merupakan kegiatan yang biasa dilakukan orang tua sebelum anak tidur. Ya, mendongeng di malam hari, rupanya dapat membuat anak dapat tidur lebih nyenyak, lho, Moms. Selain itu, mendongeng juga dapat meningkatkan bonding antara orang tua dan anak.
ADVERTISEMENT
Tapi, kapan ya waktu terbaik untuk membacakan dongeng ke anak? Benarkah waktu yang paling tepat sebelum anak tidur?

Kata Psikolog soal Waktu Mendongeng pada Anak

Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutter Stock
Psikolog Klinis, Dra. Ratih Ibrahim, M.M., menjelaskan bahwa mendongeng dapat dilakukan kapan pun, entah itu pagi, siang, sore, atau malam hari. Namun, kebanyakan dari orang tua memang seringnya mendongeng untuk anak di malam hari. Hal ini pun biasanya dilakukan agar si kecil bisa rileks sehingga ia dapat lebih mudah tertidur dan mimpi indah.
"Jadi anaknya tidurnya tenang (kalau mendongeng di malam hari sebelum tidur). Mendongeng untuk anak sebelum tidur juga boleh atau pada saat sarapan juga bisa. Jadi, bisa kapan saja dan ada banyak sekali nilai-nilai yang dapat dimasukkan oleh orang tua," ujar Ratih dalam Webinar bertema 'Peluncuran Dongeng Aku dan Kau dari Nestle DANCOW Nutritods yang digelar beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT

Manfaat Mendongeng untuk Anak

Ilustrasi membacakan anak dongeng. Foto: Shutterstock
Jadi, Anda sebenarnya bisa mendongengkan anak, kapan pun Anda dan si kecil ingin. Sebab, hal itu tetap memberikan manfaat untuk tumbuh kembangnya, Moms. Sebab, melalui dongeng, Anda sebagai orang tua dapat memberikan stimulasi pada beberapa aspek penting untuk sang buah hati. Apa saja?
-Motorik halus anak
Menurut Ratih, pada saat orang tua mendongeng, anak akan ikut belajar membolak-balikan halaman buku dongeng yang kita gunakan. Selain itu, mereka juga biasanya ikut menelusuri gambar atau tokoh yang ada di buku tersebut. Sehingga aspek motorik halusnya terstimulasi.
Biasanya hal ini terjadi pada anak usia batita (1-3 tahun) dan anak usia prasekolah (3-5 tahun). Karena di usia ini biasanya anak akan memasuki periode kritis dan sensitif yang tak tergantikan. Kenapa? Karena di usia ini, umumnya anak banyak belajar, bereksplorasi untuk mendapatkan banyak sekali pengetahuan dan keterampilan.
ADVERTISEMENT
-Motorik kasar anak
Selanjutnya, saat Anda mengajak si kecil menirukan suara tokoh yang ada di buku cerita itu misalnya, secara tak langsung rupanya Anda juga telah menstimulasi motorik kasarnya, Moms. "'Ayo bergerak menirukan karakter yang ada di dongeng. Itu aspek motorik kasarnya ikut terstimulasi," tutur Ratih.
-Kognitif anak
Adapun dari segi kognitif, mendongeng dapat meningkatkan rasa keingintahuan anak, Moms. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan kemampuan anak untuk mulai berpikir kritis, memecahkan masalah, dan daya imajinasinya berkembang.
"Hal penting lainnya nih, minat bacanya juga tumbuh. Dengan demikian, aspek kognitifnya kita bantu untuk dikembangkan," imbuhnya.
-Sosialisasi Anak
Aspek sosialisasi anak pun juga turut berkembang saat Anda membacakan dongeng. Karena hal ini dapat memberikan stimulasi untuk perkembangan kecerdasan emosional dan pemahaman anak tentang norma sosial.
ADVERTISEMENT
"Anak jadi tahu mana yang boleh, mana yang tidak boleh. Mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian, anak juga belajar untuk mengekspresikan perasaan dan empatinya," pungkas Ratih.
-Bahasa Anak
Selain itu, aspek bahasa anak juga ikut terstimulasi, Moms. Dengan membacakan dongeng, anak dapat banyak kosakata baru yang mungkin baru didengar untuk pertama kali. Sehingga, hal ini dapat memperkaya dan meningkatkan pemahaman kosakata pada anak.
"Dia (anak) akan banyak belajar banyak kosakata baru dan dia menjadi lebih pintar untuk bisa berkomunikasi," katanya.
-Kesehatan Anak
Terakhir, anak juga belajar tentang kesehatan dari mendongeng. Misalnya saja, Anda bercerita tentang rajin menggosok gigi. Secara tak langsung ini akan menumbuhkan kesadaran pada anak agar bisa menjaga kesehatan gigi dan mulutnya dengan menggosok gigi.
ADVERTISEMENT
"Dengan dongeng, buah hati kita juga belajar tentang kesehatan. Belajar tentang nilai-nilai yang baik, bagaimana perilaku yang baik, dan bagaimana pola hidup yang sehat dari dongeng yang dibacakan oleh orang tuanya," tutupnya.