Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kartu Imunisasi Hilang, Apakah Berbahaya Jika Anak Kelebihan Dosis Vaksinasi?
30 Juni 2022 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Pada bulan Mei 2022 lalu, Kementerian Kesehatan RI telah melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap pertama di semua provinsi di luar Pulau Jawa. Melalui kegiatan tersebut, pemerintah berhasil memberikan imunisasi kepada 11,1 juta anak. Pelaksanaan BIAN akan dilanjutkan ke tahap kedua pada Agustus 2022 mendatang di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Salah satu fokus pemerintah dalam melaksanakan BIAN 2022 ini adalah untuk mencapai target eliminasi campak-rubella pada tahun 2023. Selain itu, pemerintah juga ingin mewujudkan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan Dunia Bebas Polio pada tahun 2026.
“BIAN adalah program pemerintah, vaksin disediakan pemerintah secara gratis, aman, dan berkualitas. Oleh karenanya, masyakarat diharapkan dapat memanfaatkan program ini, untuk melengkapi atau mengejar ketertinggalan imunisasi anak-anak yang terutama terjadi selama pandemi COVID-19,” jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM dalam Press Conference Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022 yang diadakan secara daring pada Selasa (28/6).
Ya Moms, imunisasi berperan penting dalam mencegah anak terkena penyakit tertentu, seperti campak, rubella, polio, hingga difteri. Anak usia 9 bulan ke atas harus diberi tambahan satu kali imunisasi campak-rubella.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, anak usia 1 – 5 tahun harus mendapatkan imunisasi polio tetes (OPV) sedikitnya empat kali, vaksin DPT-Hep B-Hib sebanyakan empat kali, dan imuniasi polio suntik (IPV) sebanyak satu kali.
Namun, bagaimana jika kartunya hilang dan orang tua lupa berapa kali anak sudah divaksinasi?
Kartu Imunisasi Hilang, Orang Tua Harus Bagaimana?
Menurut anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional Prof Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si, orang tua dapat mendaftarkan anak untuk imunisasi lagi jika memang lupa berapa jumlah dosis yang sudah pernah didapatkan sebelumnya.
“Bila catatan hilang atau terselip dianggap belum lengkap, andaikata melebihi jumlah tersebut tidak berbahaya. Justru, kekebalannya lebih tinggi karena berperan seperti booster,” jelas dr. Soedjatmiko.
Ya Moms, jika kartu imunisasi anak Anda hilang, Anda tetap perlu mendaftarkan si kecil untuk imunisasi lagi tanpa perlu mengingat sudah berapa kali ia mendapat vaksinasi. Anda dapat menjelaskan ke tenaga kesehatan kalau anak sudah pernah imunisasi sebelumnya, tapi lupa jumlah dosisnya dan kartunya hilang.
ADVERTISEMENT
“Karena banyak balita imunisasinya tidak lengkap, kemungkinan seorang balita mendapat tiga suntikan sekaligus (MR, DPT-HepB-Hib, dan IPV) ditambah polio tetes, sehingga tidak perlu bolak-balik ke layanan imunisasi,” jelas pria yang juga merupakan Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI tersebut.
Dr. Soedjatmiko menjelaskan, suntikan ganda seperti itu terbukti aman di banyak negara. Efek sampingnya tidak lebih berat dibanding suntikan tunggal, serta memiliki tingkat perlindungan yang sama.
“Oleh karena itu, kami mengajak agar semua keluarga segera melengkapi imunisasi bayi dan balitanya agar terlindungi dari sakit berat, cacat, atau kematian,” pungkas dr. Soedjatmiko.