Kasih Tantangan ke Balita dengan Tes Kesabaran, Apa Manfaatnya?

13 Februari 2024 12:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasih Tantangan ke Balita dengan Tes Kesabaran, Apa Manfaatnya?. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kasih Tantangan ke Balita dengan Tes Kesabaran, Apa Manfaatnya?. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Musisi Natta Reza memberikan tantangan ke anak balitanya yang biasanya dikenal dengan sebutan patience challenge atau candy challenge. Lewat akun Instagram pribadinya @natta_reza, ia membagikan video tengah mengetes kesabaran putrinya itu dengan menaruh es krim di hadapannya. Setelah memberikan es krim, Natta izin meninggalkan anaknya beberapa menit. Nah, es krim tersebut baru boleh dimakan setelah ia kembali bersama anaknya.
ADVERTISEMENT

Kira-kira si kecil bisa sabar nggak, ya?

Moms, candy challenge memang sempat viral di media sosial. Aksi itu bertujuan untuk menguji kesabaran balita.
Psikolog Pendidikan Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani mengungkapkan, tantangan ini memang dapat menjadi kesempatan orang tua untuk melihat apakah anak saat ini memiliki kemampuan kontrol diri saat diminta untuk menunggu. Namun, yang perlu diingat adalah usia anak yang berbeda akan menunjukkan perilaku yang berbeda
"Kemampuan untuk mengontrol diri dan menunda kepuasan erat kaitannya dengan perkembangan fungsi eksekutif otak, biasanya mulai terlihat di usia 4-5 tahun dan proses pematangannya sangat panjang bahkan hingga usia 20 tahunan," ujar Orissa saat dihubungi kumparanMOM.
Ilustrasi balita makan. Foto: Shuter Stock
Orissa menyebut, Anda boleh melakukan tantangan semacam ini, namun sesuaikan ekspektasi atau hasilnya dengan usia anak.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, orang tua bisa melakukan beberapa hal agar candy challenge tak hanya sekadar ikut tren, tapi juga bisa mengembangkan keterampilan kontrol diri atau menunda kepuasan anak. Bagaimana caranya?

Kata Psikolog agar Candy Challenge untuk Balita Bisa Lebih Seru

-Instruksi yang Jelas
Untuk mendapatkan hasil maksimal, orang tua harus memberi instruksi yang jelas ke anak. Instruksi spesifik seperti “Tunggu ibu cuci tangan dulu ya, setelah itu baru kita makan sama-sama”.
-Beri Waktu Tunggu
Tingkatkan waktu tunggu secara bertahap. Mulai dari 10 detik, 30 detik, 60 detik dan seterusnya.
Ilustrasi anak balita makan. Foto: MIA Studio/Shutterstock
-Gunakan Instruksi yang Unik
Beri petunjuk visual berapa lama anak harus menunggu. Anak balita belum terlalu mengerti konsep waktu sehingga kalau hanya dibilang “tunggu sebentar” atau “1 menit” tidak akan bermakna untuk mereka.
ADVERTISEMENT
‘Orang tua bisa memberi instruksi yang lebih spesifik, misalnya dengan menggunakan jam pasir, lalu katakan "Sampai semua pasirnya turun, baru boleh dimakan” atau "Sampai hitungan 10 bagi anak yang sudah mengenal konsep hitung)”.
-Beri Kesempatan Lebih Besar
Anda bisa membuat kesempatan berhasil anak lebih besar. Misalnya dengan meletakkan es krim atau cokelat di tempat terlihat tapi sedikit di luar jangkauan anak. Anda juga bisa melakukan candy challenge dengan pendampingan orang dewasa lain yang bisa bantu mengingatkan dan memberi penguatan untuk menunggu.
-Beri Apresiasi
Ketika si kecil berhasil menahan keinginannya atau berhasil menunggu untuk menyantap makanan yang ada di hadapannya, Anda bisa memberinya apresiasi. Gunakan pujian atau hadiah kecil yang dapat membuat mereka senang ya, Moms.
ADVERTISEMENT