Kasus Langka! Ibu Ini Hamil Dua Janin Berbeda Usia 18 Hari, Kok Bisa?

29 September 2023 14:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasus Langka! Ibu Ini Hamil Dua Janin Berbeda, Kok Bisa? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kasus Langka! Ibu Ini Hamil Dua Janin Berbeda, Kok Bisa? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pasangan asal Perth, Australia, Sandra (36) dan David Searle (40), mengalami pengalaman kehamilan yang tidak biasa. Sandra diketahui hamil dua janin yang berbeda usia. Fenomena yang disebut superfetasi atau kehamilan ganda ini terbilang langka di dunia lho, Moms!
ADVERTISEMENT
Daily Mail melansir, ini bermula ketika pasangan tersebut sedang menjalani program bayi tabung atau IVF (in vitro fertilization) untuk ketiga kalinya. Mereka menjalani program bayi tabung karena Sandra kesulitan untuk hamil secara alami. Sebelumnya, Sandra diberi tahu bahwa jumlah sel telurnya rendah, sehingga peluang untuk hamil alami sangat kecil. David pun sempat didiagnosis menderita kanker testis pada tahun 2015. Dan ia sempat membekukan spermanya sebelum menjalani kemoterapi, dengan harapan mereka tetap bisa memiliki anak.
Meski begitu, Sandra dan David telah berhasil memiliki dua anak, George (5) dan Fred (3). Dua anaknya tersebut lahir sebagai hasil program bayi tabung yang mereka jalani.
Nah, pada program IVF ketiga yang mereka jalani, dokter yang melakukan pemeriksaan USG sempat kebingungan karena menemukan dua embrio yang sedang berkembang. Saat itu, dokter sempat bertanya apakah mereka pernah berhubungan seks di tengah proses bayi tabung. Sandra meyakini bahwa ia dan suaminya telah menahan diri saat bercinta, bahkan saat menjalani perawatan.
ADVERTISEMENT
Dokter lalu memberi tahu kandungan Sandra berbeda 18 hari, yang salah satunya lewat bayi tabung dan satu lainnya dengan konsepsi alami.
Dokter kandungan dan pakar kesuburan yang menangani mereka, Dr. Richard Murphy, menyadari ada yang berbeda pada kehamilan Sandra. Sebab, ia melihat kadar hormon Sandra sangat tinggi pada tes darah pertamanya. USG pun memperlihatkan satu janin yang umurnya 18 hari lebih awal dari seharusnya.

Apa Itu Superfetasi, Kondisi Kehamilan yang Dialami Sandra Searle?

Fenomena ini tentunya mengejutkan dan sangat langka. Ini disebut juga superfetasi, atau di mana dua janin dikandung pada waktu yang berbeda di dalam rahim. Atau intinya, fenomena ketika seorang wanita hamil satu bayi lagi di saat kondisinya sedang hamil.
ADVERTISEMENT
Superfetasi terjadi ketika seorang wanita sedang berovulasi lalu hamil. Lalu dalam waktu beberapa hari kemudian, ia berovulasi lagi dan melepaskan sel telur yang kedua dan dibuahi kembali. Akhirnya, terjadi kehamilan dengan dua bayi berbeda usia secara bersamaan.
Hampir semua kasus superfetasi yang tercatat terjadi pada wanita yang menjalani program bayi tabung. Dan pasangan Searle merupakan kasus ke-10 yang tercatat dalam sejarah. Namun, jumlahnya mungkin bisa lebih banyak karena ada yang tidak melaporkannya.
Ciri utama superfetasi adalah dua janin yang tumbuh dengan kecepatan berbeda. Meski begitu, superfetasi meningkatkan risiko komplikasi pada bayi yakni terlahir prematur. Bayi yang terlahir pun bisa identik atau bisa juga tidak.
Sandra pun menghabiskan dua minggu di rumah sakit sebelum melahirkan atau saat usia kandungannya masuk 37 minggu. Dokter kandungan mereka menargetkan Sandra melahirkan saat usia kandungannya 39 minggu, atau yang berarti salah satu janinnya masih berusia 36,5 minggu.
ADVERTISEMENT
Dan pada April 2023, Sandra akhirnya melahirkan bayi kembar yang kemudian diberi nama Michael dan Poppy.

Kondisi Bayi Kembar Berbeda Usia Setelah Lahir

Meskipun Michael dan Poppy secara teknis disebut kembar, namun mereka dilahirkan dengan tahap perkembangan yang berbeda, Ini dikarenakan mereka menghabiskan waktu yang berbeda selama di dalam rahim.
Poppy yang lahir dengan berat badan 3 kg menunjukkan perkembangan yang baik, salah satunya telah mengembangkan refleks mengisap saat ia dilahirkan. Sementara Michael yang lahir dengan berat badan hanya 2 kg hingga kini belum bisa berguling.
"Dia [Michael] mungkin tertinggal sekitar satu bulan dalam perkembangannya," ucap Sandra Searle.
Meski sempat khawatir karena Michael terlihat kesulitan di minggu pertama kehidupannya, mereka yakin putranya baik-baik saja. Setelah usianya lima bulan, perkembangan Michael pun semakin baik.
ADVERTISEMENT