Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Kata Ahli: Serangan Jantung Jarang Terjadi pada Ibu Hamil
5 Oktober 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ibu hamil perlu memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi sehari-harinya. Sebab hal ini akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan. Oleh sebab itu, ibu hamil perlu membatasi berbagai jenis makanan, misalnya saja makanan berlemak, cepat saji, dan tinggi gula.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, ibu hamil rentan mengalami beberapa penyakit berbahaya, seperti kolesterol dan tekanan darah tinggi. Bahkan, jika tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak segera diatasi, maka dapat menyebabkan preeklamsia.
Di samping itu, dikutip dari Mayo Clinic, jantung ibu hamil akan bekerja lebih keras untuk memompa darah dan menyuplai oksigen ke dua bagian, yaitu ke diri sendiri dan janin di dalam kandungan. Akibatnya, mereka kerap merasakan sesak napas, jantung berdebar, hingga penurunan kesadaran. Tetapi ternyata ibu hamil jarang mengalami serangan jantung, lho. Kok bisa, ya?
Kata Dokter soal Serangan Jantung pada Ibu Hamil
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Laurent Febrilia Yuwono, SpJP, FiHA, menegaskan, persentase ibu hamil terkena serangan jantung cukup jarang. Menurutnya, hal ini disebabkan karena organ jantung wanita dilindungi oleh hormon estrogen, apalagi bila masih berusia di bawah 40 tahun, dan sedang hamil atau menyusui.
ADVERTISEMENT
“Jadi sebenarnya yang namanya serangan jantung saat hamil ini cukup jarang persentasenya. Pada usia wanita yang masih produktif, kurang dari 40 tahun, artinya masih terlindungi dengan hormon, juga saat hamil dan menyusui. Istilahnya kita masih dikasih perlindungan sama Tuhan nih bahwa pembuluh darah akan baik,” kata dr. Laurent, dalam Grand Opening toko ke-38 SELMA, Kamis (29/9).
Lebih lanjut, dr. Laurent menjelaskan bahwa ibu hamil juga rentan mengalami pengentalan darah yang berdampak pada kesehatan jantung. Namun hal ini perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab mendasarnya.
“Pada ibu hamil, akan terjadi yang namanya kadar kekentalan darah meningkat. Tetapi, ini juga harus dicari tahu apakah karena serangan jantung atau karena komplikasi kehamilan yang lain,” lanjutnya.
Kendati demikian, ibu hamil tetap perlu mewaspadai adanya gangguan pada jantung. Sebab ada berbagai jenis penyakit jantung yang bisa terjadi selama kehamilan, salah satu yang sering adalah peripartum kardiomiopati.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Healthline, peripartum kardiomiopati merupakan gangguan jantung yang menyebabkan otot jantung melemah dan ukuran jantung jadi membesar. Akibatnya, jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Jika hal ini tidak diatasi dengan tepat, maka dapat memicu kematian.
“Pada saat hamil, sakitnya enggak cuma serangan jantung aja, justru serangan jantung tuh cukup jarang. Salah satu yang sering namanya peripartum kardiomiopati yaitu gangguan jantung karena proses kehamilan. Jadi, jantungnya dia membengkak, kalau tidak ditatalaksana dengan baik, itu juga bisa memicu kematian,” ungkap dr. Laurent.
Oleh karena itu, penting untuk ibu hamil rutin memantau kadar kolesterol, darah tinggi, dan mengkonsumsi lebih banyak makanan bergizi untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
ADVERTISEMENT