Kata Ahli soal Tekstur MPASI yang Tepat untuk Bayi 9 Bulan

18 Februari 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi makan sendiri. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi makan sendiri. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat memberikan MPASI kepada bayi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari nutrisi, kebersihan, porsi, dan juga tekstur makanan. Ya Moms, tekstur MPASI harus diberikan secara tepat, agar si kecil bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dijelaskan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, jika bayi telat naik tekstur MPASI, maka dapat mengganggu perkembangan fungsi oromotor. Selain itu, juga bisa memicu otot-otot seperti rongga mulut, lidah, raham, kurang berkembang.
“Keterampilan wicara juga, bayi dengan masalah makan atau mengunyah cenderung mengalami gangguan perkembangan bahasa lisan,” jelasnya saat dihubungi kumparanMOM pada Rabu (16/2).
Sehingga berikan tekstur MPASI yang tepat dan naikkan tekstur secara perlahan. Lantas untuk bayi 9 bulan, seperti apa tekstur MPASI yang tepat?

Tekstur MPASI Bayi 9 Bulan yang Tepat Menurut Ahli

Peralatan makan bayi dari kayu. Foto: Shutterstock
Sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), tekstur makanan padat untuk bayi usia 7-12 bulan adalah menu tumbuk, saring, atau cincang, dengan kombinasi finger food. Lalu menurut dr. Wiyarni, bubur lumat halus paling lambat diberikan usia 8 bulan, dan setelahnya harus sudah dialihkan ke tekstur saring yang lebih kasar.
ADVERTISEMENT
Sehingga di usia 9 bulan, bayi harus mulai makan makanan cincang halus, cincang kasar, dan finger food. Setelah itu, tingkatkan terus tekstur MPASI bayi hingga usia 12 bulan.
“Antara usia 6-12 bulan, tekstur makanan bertahap ditingkatkan, makin kasar dengan target usia 12 bulan sudah bisa makan menu keluarga,” jelas dokter yang praktik di BJ Medical Center, Jakarta Barat.
Jadi jangan lupa untuk meningkatkan tekstur MPASI secara bertahap di usia 9 bulan. Namun, jangan juga terlalu cepat menaikkan tekstur MPASI. Sebab, bayi yang diberi menu dengan tekstur tidak sesuai dengan usianya, cenderung makan dengan porsi lebih sedikit.
“Akibatnya pertambahan berat badan lambat, berisiko gagal tumbuh dengan segala konsekuensinya. Yang perlu diingat, ‘food repertoar’ yang membentuk preferensi makanan saat dewasa, terbentuk dari pengalaman saat awal kehidupan,” pungkas dr. Wiyarni.
ADVERTISEMENT