Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kata Dokter: Ini 10 Penyebab Rambut Anak Rontok
28 Agustus 2018 9:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Rambut anak Anda rontok terus? Nyatanya, anak kecil juga bisa mengalaminya dan hal ini ternyata merupakan kondisi yang umum. Sedih sudah pasti, tapi kasus rambut rontok pada anak umumnya hanya bersifat sementara, Moms. Penyebabnya pun bermacam-macam. Menurut Vincent Iannelli, MD, profesor madya pediatri dari University of Texas Southwestern Medical School, Dallas, AS, seperti dilansir laman verywell, berikut 10 di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Efek samping akibat anak melakukan pengobatan penyakit kanker, seperti kemoterapi.
2. Telogen effluvium (TE), yakni kondisi yang terjadi akibat adanya perubahan pada jumlah folikel rambut yang bertugas menumbuhkan rambut. Anak yang mengalami kondisi ini biasanya karena ia baru saja sakit, seperti demam tinggi, baru mendapat tindakan operasi, maupun akibat stres.
3. Infeksi jamur di kulit kepala (tinea capitis). Selain rambut yang rontok, ciri lain yang bisa Anda lihat adalah anak akan selalu menggaruk kepala karena gatal, kulit kepala terlihat bersisik dan berwarna merah. Jamur tersebut biasanya berasal dari hewan: anjing, kucing, sapi dan kuda yang tidak dijaga kebersihannya.
4. Infeksi akibat bakteri, yang cirinya hampir sama seperti tinea captitis. Hanya saja yang paling sering jadi penyebabnya adalah bakteri Staph aureaus.
ADVERTISEMENT
5. Kebiasaan si kecil yang suka menarik-narik rambutnya. Walaupun terlihat sepele, Anda mesti membantu anak menghentikan kebiasaan ini.
6. Trichotillomania atau gangguan mental yang membuat seseorang cenderung menjambak rambut di tubuhnya, misalnya saat anak sedang tertekan, gugup, dan stres.
7. Rambut rontok akibat serangan sistem imunitas tubuh anak terhadap folikel rambutnya atau yang disebut alopecia areata.
8. Penyakit tiroid, termasuk hipotiroidisme (kondisi kurangnya produksi hormon tiroid), maupun kondisi kebalikannya yakni hipertiroid.
9. Dampak dari penyakit tertentu seperti lupus, diabetes melitus, maupun anemia.
10. Malnutrisi dan toksisitas vitamin A.
Biasanya bila anak mengalami kondisi-kondisi seperti yang telah disebutkan di atas, selain kerontokan rambut, ada hal-hal lain yang menyertai. Misalnya, bila anak mengalami toksisitas vitamin A, ia juga mengalami gangguan pada penglihatannya, sering mengeluh pusing dan terjadi peningkatan berat badan secara tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Rambut rontok sebenarnya normal terjadi bila jumlahnya tidak lebih dari 100 helai per hari, Moms. Karena itu dr.Vincent menganjurkan, sebaiknya orang tua membawa anak ke dokter untuk mendiagnosis apa yang menjadi penyebab kerontokan rambut pada anak, agar segera diberikan solusi yang tepat. Sebab, tiap penyebab akan berbeda dalam upaya mengatasinya.