Kata Dokter: Sebaiknya, Jangan Simpan ASI Perah Terlalu Lama

12 Oktober 2018 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menyimpan ASI Perah di Freezer (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menyimpan ASI Perah di Freezer (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ibu kembali bekerja atau melakukan aktivitas di luar rumah, keberadaan ASI perah tentu bisa menjaga kebutuhan bayi dapat tetap terpenuhi setiap hari. Memerah ASI juga diperlukan untuk mengosongkan payudara, agar tak terasa penuh dan nyeri saat ibu sedang tidak bersama bayi
ADVERTISEMENT
ASI perah memang dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu. Terkait dengan penyimpanan ASI perah, Anda perlu mengetahui berapa lama penyimpanan ASI perah yang baik, dan berapa lama sebenarnya ASI perah boleh disimpan.
“ASI Perah itu sebaiknya jangan disimpan lebih dari enam bulan. Semakin cepat diminum ya maka semakin bagus juga kandungannya untuk bayi. Sebab komposisi nutrisi di dalamnya dapat berubah-berubah akibat terjadinya proses penguraian senyawa-senyawa lemak,” ujar dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC saat dihubungi langsung oleh kumparanMOM.
Meski begitu, bukannya ASI tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan, Moms. Meskipun bisa, memang sebaiknya Anda tidak perlu menyimpannya terlalu lama. Lalu bagaimana dengan produksi ASI Anda yang melimpah?
ADVERTISEMENT
“Beberapa ibu mungkin terpacu menimbun stok ASI beku sebanyak-banyaknya, terkadang sampai menyiapkan freezer khusus untuk ASI perah. Jika alasan ibu karena menyangsikan kemampuan tubuhnya memproduksi ASI yang cukup untuk bayinya, penting dipahami bahwa kuantitas atau jumlah ASI yang dihasilkan ibu bergantung pada frekuensi menyusui dan pengosongan payudara, ” tambah dr Wiryani.
Ilustrasi ASI Perah  (Foto: Shutter Stock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI Perah (Foto: Shutter Stock )
Dokter Spesialis Anak yang juga seorang staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Jakarta, tersebut juga mengatakan bahwa dalam menyimpan ASI perah pun suhunya juga harus pas, tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh terlalu rendah.
“Masa simpan ASI perah segar adalah 4 sampai 6 jam di suhu kamar (19-26°C), 24 jam di dalam cooler box atau termos berisi es (15°C), atau 5 sampai 8 hari disimpan di bagian dalam rak pendingin kulkas rumah tangga (4°C), ” tambah dr. Wiryani.
ADVERTISEMENT
Dr. Wiyarni juga mengingatkan, ibu harus tetap memprioritaskan menyusui bayi langsung dari payudara dibandingkan dengan memberi bayi ASI perah. Hal ini juga sangat penting untuk menjaga produksi ASI ibu dengan rangsangan hisapan bayi.
Nah, selain merangsang hisapan bayi, menyusu langsung juga dapat meningkatkan ikatan antar ibu dan anak. Ini dikarenakan, adanya hormon rasa senang yang timbul antar keduanya (ibu dan anak) ketika saling bertatap muka, saat proses menyusu. Terutama jika ibu sambil mengajak si kecil berbicara ketika sedang menyusui.