Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kata-kata Positif yang Diucapkan Ibu Bisa Naikkan Hormon Cinta pada Bayi, Lho!
3 Januari 2025 13:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan oleh University College London (UCL), yang dipublikasikan di Science Daily, mengungkap sebuah temuan mengejutkan. Temuan tersebut menjelaskan hubungan menarik antara kata-kata yang Anda gunakan saat Anda berbicara dengan bayi terhadap peningkatan hormon oksitosin-nya.
Hormon oksitosin, atau yang dikenal dengan hormon cinta, memainkan peranan penting dalam membangun ikatan sosial, membangun kepercayaan, hingga pemahaman emosional. Hormon ini berperan dalam menciptakan dan memperkuat hubungan dan memberi perasaan bahagia.
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Development and Psychopathology, cara orang tua berbicara dengan bayinya, --terutama saat bertutur kata dengan lembut--, dapat memiliki dampak yang terukur pada perkembangan emosional dan emosionalnya.
Bagaimana Penelitian tentang Peningkatan Hormon Oksitosin pada Bayi Lewat Kata-kata Ini Dilakukan?
ADVERTISEMENT
Misalnya, ketika bayi menunjukkan minat pada mainan yang ibunya pegang, kemudian sang ibu mengucapkan: "Kamu suka mainan ini, sayang?" atau "Wah, senang banget ya lihat mainan ini". Ya, kata-kata yang bisa menggambarkan emosi dan tindakan positif yang dilakukan ibu pada bayinya.
Kemudian, peneliti mengumpulkan sampel air liur dari bayi-bayi tersebut untuk diukur kadar oksitosinnya. Dan hasilnya ternyata mengejutkan! Bayi yang ibunya secara teratur memperlihatkan perasaannya ketika ngobrol memiliki kadar oksitosin yang jauh lebih tinggi.
Peneliti utama, Dr. Kate Lindley Baron-Cohen dari UCL Psychology & Language Sciences, menyampaikan bahwa pihaknya sudah sejak lama meneliti hubungan hormon oksitosin dan dampaknya pada hubungan sosial.
"Sudah lama diketahui bahwa hormon oksitosin terlibat dalam hubungan sosial yang lebih intim, termasuk keterikatan antara ibu dan anaknya. Untuk pertama kalinya, kami menemukan bahwa seberapa sering seorang ibu berbicara kepada bayinya tentang pikiran dan perasaan bayinya, ternyata berkorelasi dengan kadar oksitosin bayi mereka," jelas Baron-Cohen.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Dukungan Bagi Ibu Setelah Melahirkan untuk Menciptakan Interaksi yang Positif
Studi tersebut juga mengungkap bahwa ibu yang mengalami depresi pascapersalinan cenderung tidak terlalu memperhatikan bayi mereka sebanyak dengan para ibu yang tidak mengalaminya.
Maka dari itu, peneliti mendorong adanya dukungan pada kesehatan mental ibu setelah melahirkan. Yang tidak hanya berperan dalam kesejahteraan ibu saja, tetapi juga membantu bayi untuk berkembang secara sosial dan emosional.
"Studi ini menunjukkan hubungan psiko-biologis baru antara ibu dan bayinya. Studi ini juga menyoroti peran penting ibu dalam perkembangan awal anak mereka. Dan bagaimana ibu yang mengalami depresi perlu mendapat dukungan untuk memfasilitasi perkembangan sosial anak mereka," jelas Baron-Cohen.