Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kata Psikolog soal Kartun Peppa Pig yang Tampilkan Orang Tua Sesama Jenis
9 September 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Peppa Pig menampilkan sebuah adegan yang memperlihatkan karakter anak beruang kutub yang tinggal bersama orang tuanya yang sesama jenis. Ya Moms, dikutip dari The Guardian, dalam episode terbaru berjudul 'Families', Penny si anak beruang kutub menceritakan kondisi keluarganya dengan dua orang ibu di rumah.
"Saya tinggal dengan ibu saya dan ibu saya yang lain. Satu ibu adalah seorang dokter, dan satu ibu lagi memasak spageti," ucap karakter Penny, sebelum akhirnya ditayangkan adegan Penny makan bertiga bersama kedua ibunya.
Ini pertama kalinya animasi Peppa Pig menampilkan episode orang tua sesama jenis. Belum diketahui apakah episode ini juga akan tayang di Indonesia lewat TV kabel.
Lalu setelah keluar episode dengan penggambaran keluarga Penny, tayangan tersebut pun menuai kontroversi. Jadi, bagaimana seharusnya orang tua menyikapi?
Kata Psikolog soal Kartun Peppa Pig yang Tampilkan Orang Tua Sesama Jenis
Tayangan kartun dengan gambar lucu dan berwarna-warni seperti Peppa Pig memang membuat anak-anak tertarik untuk menontonnya. Namun saat menemukan adegan orang tua sesama jenis, Psikolog Pendidikan Anak dan Remaja, Agstried Piether, menilai orang tua tidak perlu bereaksi secara berlebihan selama anak tidak bertanya tentang adegan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ketika anak nonton, lalu mereka menganggap info berlalu, kita enggak harus bereaksi berlebihan. Nonton ok, dia enggak nanya apa-apa, informasinya enggak ke-register, dia enggak ngeh. Mungkin cuma ngeh itu tantenya, we never know kan. Kalau anak enggak bertanya, enggak usah bereaksi berlebihan. Kalau berlebihan, malah dia berpikir infonya harus di-register ke otakku," ujar Agstried kepada kumparanMOM.
Namun, bila anak akhirnya menanyakan maksud adegan tokoh kartun yang menampilkan dua orang ibu, Anda berarti harus siap menjawab pertanyaannya, Moms. Ya, sebagai orang tua, Anda bisa menjelaskan bahwa bentuk dan kondisi keluarga berbeda-beda.
"Tapi kalau anak nanya, 'kok enggak ada papanya, ibunya ada dua?'. Dijawab saja bentuk keluarga beda-beda, ada anak yang tinggal hanya dengan ibu, ayah, atau kakek neneknya, that's it," ujar dia.
Wanita yang juga co-founder Rumah Dandelion itu menilai orang tua memiliki kewenangan untuk menentukan mana tontonan yang layak ditonton oleh anak, lalu sesuai atau tidak dengan nilai-nilai yang diajarkan pada keluarganya. Begitu juga apakah orang tua mau anaknya bisa mempelajari nilai-nilai moral kartun tersebut. Termasuk apakah keluarga cukup terbuka dengan kemunculan pasangan orang tua sesama jenis yang baru ditayangkan dalam salah satu episode Peppa Pig.
ADVERTISEMENT
"Ada orang tua yang merasa anak enggak perlu tahu, atau justru orang tua yang kasih tahu, tapi bilang enggak boleh ditiru. Kita siap harus jawab. Boleh dijadikan sarana diskusi, muncul nih di TV, kita bilang 'Kok mamanya ada dua, menurut kamu gimana?'. Ya boleh saja digituin, tapi enggakperlu dibantah. Kita jelaskan fenomena sesuai umur anak, kemampuan informasinya," tutur dia.
Namun, bila ayah dan ibu merasa tidak cocok dengan nilai moral pada kartun yang ditonton anak, Anda tinggal meninggalkan tayangan tersebut, Moms.
"Kalau enggak sreg dengan value yang ditampilkan, enggak usah nonton. Kalau secara umum iya, tapi value tiap keluarga kan unik. mungkin ada keluarga yang 'Oh, akhirnya ada perwakilan ini di dunia nyata'. Tapi mungkin ada juga yang 'Aduh ngapain sih, terlalu propaganda, enggak usah nonton!'. Mungkin ada. Jadi balik lagi, ketika anak nonton, jangan pernah sendiri. Ditemani, supaya kita tetap evaluasi value yang ditonton sesuai enggak dengan usianya. Nilainya sama atau enggak, infonya sudah siap belum, dan lainnya," ungkap Agstried.
ADVERTISEMENT
Yang perlu diperhatikan, adegan sesama jenis di film maupun serial animasi bukan sekali ini saja terjadi. Jadi, penting sekali orang tua mendampingi setiap si kecil menontonnya. Bila ingin memastikan film atau serial yang ingin ditonton layak atau tidak untuk anak, dan sesuai dengan nilai-nilai keluarga yang selama ini dipegang, maka Agstried menyarankan orang tua bisa menontonnya lebih dahulu.
"Seandainya kemudian ada film baru itu ratingnya untuk anak, tapi kemudian ada adegan-adegan yang tidak ingin kita lihat, tugas kita nonton duluan. Meski rating usia masuk, aku coba nonton dulu sama suami. Karena value keluarga berbeda-beda, tidak mungkin satu film bisa menyenangkan semua orang. Memilih benar mana yang bisa ditonton, meskipun valuenya beda tapi bisa jelasin ke anakku, ya sudah enggak apa-apa nonton," tutup Agstried.
ADVERTISEMENT