Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Banyak keluarga yang masih terbiasa untuk membakar sampah di pekarangan rumahnya. Alasannya pun cukup sederhana, Moms. Mereka membakar sampah untuk mengurangi tumpukan sampah. Dengan begitu, dianggap permasalahan sampah pun terselesaikan.
ADVERTISEMENT
Memang benar dengan cara membakarnya, maka bisa mengurangi permasalahan tumpukan sampah yang ada di rumah Anda. Tapi tak berhenti di situ, sebab cara ini justru bisa menimbulkan masalah baru bagi keluarga Anda maupun lingkungan. Ya, Moms, membakar sampah bisa merugikan secara materi maupun non materi.
"Tidak boleh bakar sampah. Kita kan sering enggak sadar, karena pengetahuan kita terhadap jenis sampah yang kita hasilkan masih minim. Kita enggak tahu sampah yang kita bakar ini mengandung apa dan kemauan untuk mengetahui sampah yang kita hasilkan bahannya apa, juga masih kurang untuk mau taunya. Ketika yang dibakar misalnya mengandung aerosol, maka bisa tiba-tiba meledak. Apalagi kalau misalnya di rumah padat penduduk jadi menyebar ke rumah yang lain bisa kebakaran," kata Rizky Ayu Maulani Yusuf, Penggiat Kang Pisman Bandung saat ditemui kumparanMOM di Casamora Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (28/10).
Selain itu, membakar sampah juga berdampak terhadap kesehatan Anda bersama keluarga, maupun terhadap tetangga sekitar. Hal ini dikarenakan asap sampah terutama asap sampah plastik, mengandung zat kimia yang berbahaya bila terhirup oleh manusia.
ADVERTISEMENT
"Belum lagi misalnya yang dibakar adalah plastik-plastik. Proses pembakaran plastik yang tadinya ada bahan kimia ketika dibakar dia kan ada proses kimiawi juga," kata Rizky.
Memang saat ini Anda dan keluarga tidak merasakan langsung dampak buruk akibat paparan asap sampah yang dibakar, Moms. Namun, di kemudian hari, hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan Anda maupun orang-orang yang ada di sekitar Anda.
"Kita enggak tahu dia akan menghasilkan apa dan berdampak apa terhadap diri kita. Efeknya enggak sekarang, tapi bisa jadi nanti. Kalau dari sisi geografis, misalnya dia tinggal di daerah cekungan, lembah gitu kan ya bisa ngebayangin asap akan naik ke atas dia enggak akan kemana-mana karena cekungan, ya kaya polusi udara aja dia akan ke atas dan kehirup oleh kita," katanya.
ADVERTISEMENT
Jadi, mulai saat ini, ajak seluruh anggota keluarga Anda untuk menyetop kebiasaan bakar sampah di rumah ya, Moms.