Kebiasaan Merokok saat Remaja, Akankah Berpengaruh Waktu Hamil Kelak?
ADVERTISEMENT
Ketika Anda dan suami sedang menjalani program hamil , maka segala usaha terbaik tentu dikerahkan, apalagi bila Anda dan pasangan memang sudah menanti kehadiran anak.
ADVERTISEMENT
Menjalani pola hidup sehat dan mentaati jadwal waktu kunjungan ke dokter sudah, lantas Anda mungkin teringat kebiasaan masa muda dulu: merokok.
Mungkinkah kebiasaan satu itu akan memengaruhi kehamilan dan janin dalam kandungan saat ini?
Heidi Murkoff pada bukunya berjudul Kitab Kehamilan, menuliskan sebenarnya belum ada bukti kuat, bahwa kebiasaan merokok sebelum hamil, walaupun sejak remaja, akan membahayakan perkembangan janin Anda sekarang, Moms.
Selanjutnya, laman Your Fertility juga menyebut bahwa ibu yang berhenti merokok sebelum konsepsi atau dalam tiga bulan pertama kehamilan, maka bisa mengurangi risiko persalinan prematur.
Karenanya, sudah sebaiknya sejak sebelum merencanakan kehamilan, Anda sudah lepas dari kebiasaan merokok. Terlebih bila Anda termasuk yang pecandu berat dan tentu begitu menantang untuk menghentikannya.
Pasalnya, kebiasaan merokok yang diteruskan sampai saat hamil, tidak hanya membahayakan kesehatan Anda tetapi juga kesehatan bayi. Oleh karena itu, bukannya tanpa alasan adanya label peringatan pada kemasan rokok, Moms.
ADVERTISEMENT
Mengutip Very Well Family, merokok saat hamil maka berisiko hampir dua kali lipat melahirkan berat badan lahir rendah (BBLR), serta persalinan prematur.
Berat lahir rendah merupakan penyebab utama penyakit bayi dan kematian perinatal, yaitu kematian yang terjadi sesaat sebelum, selama atau setelah persalinan.
Merokok juga diketahui dapat meningkatkan risiko beragam komplikasi kehamilan lainnya, antara lain kehamilan ektopik, plasenta tidak dapat melekat secara normal, plasenta terlepas sebelum waktunya, hingga pecah ketuban dini.
Untuk itu, kemauan kuat untuk menghindari rokok sejak sebelum serta selama hamil perlu dilakukan. Cara yang bisa dicoba antara lain minta suami sembunyikan korek api, rokok dan asbak Anda. Selain itu, penting pula menjadikan rumah sebagai area bebas asap rokok.
ADVERTISEMENT
Bila Anda mengalami kesulitan, konsultasikan ke dokter terkait program-program secara medis yang bisa memudahkan Anda.