Kelebihan dan Kekurangan Melahirkan dengan Metode ERACS

26 Mei 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melahirkan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melahirkan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ERACS atau Enhanced Recovery After Caesarean Section adalah salah satu metode melahirkan yang sedang ramai diperbincangkan di kalangan ibu hamil. Ya, metode melahirkan yang satu ini memang dikenal dapat mempercepat proses pemulihan ibu sehingga tak butuh waktu lama untuk menjalani perawatan di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Sedangkan risiko dari persalinan dengan metode ERACS sama seperti persalinan caesar biasa. Yakni perdarahan dan infeksi.
Saat ini beberapa rumah sakit di Indonesia telah menerapkan metode melahirkan ini sebagai pilihan ibu hamil. Nah Moms, bila Anda tertarik untuk melahirkan dengan metode ERACS, simak kelebihan dan kekurangan melahirkan dengan metode ERACS menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, dr. Yuma Sukadarma, SpOG.

Kelebihan Metode ERACS

1. Manajemen nyeri lebih terkontrol
Bila dibandingkan dengan operasi caesar konvensional, metode ERACS dapat mengurangi rasa nyeri setelah melahirkan. Ya Moms, pengurangan penggunaan obat opioid untuk mengurangi rasa nyeri dapat mengontrol manajemen nyeri setelah melahirkan.
“Yang pasti rasa nyerinya lebih minim dibandingkan caesar biasa. Apalagi, dosis obat intratekal opioid juga dikurangkan. Jadi, ya, harapannya manajemen nyeri bisa terkontrol,” jelas dr. Yuma.
Ilustrasi ibu melahirkan. Foto: Shutterstock
2. Dapat beraktivitas lebih cepat
ADVERTISEMENT
Waktu pemulihan ibu yang melahirkan dengan metode ERACS lebih cepat dibandingkan operasi caesar biasa. Ya Moms, hanya butuh waktu 4 jam pascaoperasi ibu dapat kembali duduk dan berjalan. Sehingga, setelah 24 jam melahirkan ibu bisa kembali beraktivitas dan pulang ke rumah.
3. Waktu puasa lebih singkat
Selain bisa beraktivitas lebih cepat, waktu berpuasa sebelum dan sesudah melahirkan lebih singkat. Ibu hamil mulai melakukan puasa solid 6 jam sebelum melahirkan, dan puasa cairan 2 jam sebelum melahirkan. Di samping itu, ibu akan diberikan minuman tinggi karbohidrat menjelang 2 jam melahirkan untuk mengurangi resistensi insulin ibu hamil.
“Waktu puasanya pun lebih cepat dibandingkan yang biasa. Puasa solid dimulai 6 jam sebelum operasi, dan puasa cair 2 jam. Tapi, menjelang 2 jam melahirkan itu ibu akan diberikan minuman tinggi karbohidrat untuk mengurangi resistensi insulin ibu hamil,” ungkap dr. Yuma.
com-Ilustrasi ibu hamil minum susu. Foto: Shutterstock

Kekurangan Metode ERACS

1. Biaya yang diperlukan sedikit lebih mahal
ADVERTISEMENT
Karena proses pemulihan lebih cepat dan manajemen nyeri lebih terkontrol, biaya melahirkan dengan metode ERACS cenderung lebih mahal dibandingkan operasi caesar biasa. Ya Moms, harga obat intratekal epidural morfin dan intratekal opioid yang digunakan dalam metode ERACS lebih tinggi.
2. Mual dan gatal berlebihan di seluruh tubuh setelah melahirkan
Rasa mual dan gatal di seluruh tubuh wajar dialami ibu yang melahirkan dengan metode ERACS. Sebab, kondisi itu adalah bentuk reaksi tubuh atau efek samping dari pemberian obat intratekal epidural morfin.
Namun, tidak semua ibu mengalami dua kondisi ini setelah melahirkan, Moms. Sebab, sebelum tindakan dimulai, dokter akan memberikan obat maag seperti omeprazole atau lansoprazole untuk mengurangi gejala mual saat dan setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT