Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kemenkes: Penularan Hepatitis B Ibu ke Anak Capai 95%, Bisa Jadi Sirosis Hati
17 Mei 2023 9:05 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Moms, kasus penularan Hepatitis di Indonesia masih cukup mengkhawatirkan. Bahkan, Kementerian Kesehatan mengungkapkan Indonesia termasuk dalam 20 negara dengan kasus Hepatitis terbanyak di dunia.
ADVERTISEMENT
"Indonesia ini termasuk 20 negara dengan beban hepatitis yang besar di dunia. Dilihat dari angka Disability Adjusted Life Years (DALYs) terkait hepatitis B dan C. Termasuk 20 besar tertinggi di dunia. Jadi urutan ke-3 terbesar," ungkap juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, dalam konferensi pers virtual tentang 'Melindungi Anak dari Penyakit Menular Hepatitis B'.
Yang tidak kalah mengkhawatirkan, kasus penularan dari ibu ke anak menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi Hepatitis B di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan, prevalensi Hepatitis B (HBsAg) secara umum sebesar 7,1 persen pada penduduk Indonesia.
Hepatitis B sendiri adalah suatu penyakit hati yang dapat menyebabkan peradangan hati akut. Dalam beberapa kasus dapat berlanjut menjadi sirosis atau kanker hati.
ADVERTISEMENT
"Hasil pemeriksaan HBsAg pada populasi umum sebanyak 7,1 persen atau 18 juta terinfeksi hepatitis B. 50 persen di antaranya berisiko jadi kronis dan 900 ribu bisa jadi kanker hati," tutur Syahril.
"Penularan Hepatitis B ini didominasi oleh penularan secara vertikal dari ibu ke anak. Nah ini yang secara vertikal tinggi lho, ya, sekitar 90-95 persen kasus. Yang horizontal [lain jenis atau sesama jenis lewat hubungan seksual, -red] hanya 5-10 persen," lanjutnya.
Bagaimana Bayi Bisa Tertular Hepatitis B?
Nah Moms, data Kemenkes menunjukkan jumlah ibu hamil yang mengalami Hepatitis B setiap tahunnya konsisten sebanyak dua persen setiap tahunnya. Untuk tahun 2022, terdapat 50.744 ibu hamil yang positif Hepatitis B.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 35.757 bayi yang terinfeksi Hepatitis B di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengapa bayi bisa tertular Hepatitis B? Menurut Syahril, penularan terhadap bayi terjadi lewat plasenta selama kehamilan, atau bisa juga saat proses persalinan dan ibu menyusui.
"Bayi yang terinfeksi hepatitis B kemungkinan untuk menjadi kronis dan sirosis hingga 80 persen. Jadi hepatitis B ini kami sampaikan pada saat akut, setelah melalui masa akutnya bisa berkembang jadi 3 kemungkinan. Satu, menjadi kanker hati, kedua, kronis, ketiga karena terjadi gangguan pada hati itu sendiri," ungkap Syahril.
Penularan ini perlu segera dicegah, Moms. Sebab, bayi yang terinfeksi virus hepatitis B memiliki risiko lebih dari 90-95% berkembang menjadi hepatitis B kronik. Sementara yang terinfeksi setelah usia 5 tahun lebih jarang atau di bawah lima persen mengalami infeksi kronik.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui juga transmisi vertikal atau dari orang tua ke anak berkontribusi sekitar 50 persen dari beban penyakit hepatitis B secara global, lho!
"Ini penting kalau dideteksi lebih awal, dilakukan pengobatan. Ibu hamil yang sudah melahirkan dan masih positif maka dia tidak boleh menyusui anaknya, karena tadi sudah disebutkan bisa menularkan lewat ASI. Bagaimana dengan penggantinya? Bisa diberikan susu atau makanan sebagai pengganti ASI," pungkasnya.