Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kenali D-MER, Kondisi Ibu Mellow dan Gelisah saat Sedang Menyusui
4 Januari 2025 13:00 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tetapi, dalam proses menyusui, tidak sedikit ibu yang tiba-tiba mengalami perasaan sedih, cemas, bahkan sampai menangis. Padahal, tidak ada sesuatu yang buruk terjadi. Kok bisa, ya?
Munculnya perasaan-perasaan negatif saat menyusui bayi ternyata disebut juga dengan Dysphoric Milk Ejection Reflex (D-MER). Dikutip dari Cleveland Clinic, ibu yang mengalami kondisi ini akan merasakan timbulnya perasaan negatif yang kuat tepat sebelum ASI mulai keluar dari payudara, baik saat menyusui langsung atau memompa ASI.
D-MER sebenarnya berlangsung cepat, hanya sekitar 1-2 menit saja. Tetapi, bila Anda sampai mengalaminya, maka bisa menyebabkan ketidakbahagiaan yang intens (disforia) dan emosi tidak menyenangkan lainnya.
Tidak hanya ketika proses menyusui, D-MER juga dapat muncul ketika payudara Anda secara tidak sengaja mengeluarkan ASI di luar waktu menyusui.
ADVERTISEMENT
Penelitian tentang kondisi ini masih terbatas. Tetapi, peneliti menemukan bahwa D-MER merupakan sesuatu yang refleks terjadi dan tidak dapat dikendalikan.
Lantas, apa sih penyebabnya?
Diperkirakan D-MER terjadi akibat hormon di dalam tubuh selama menyusui bayi. Ini terjadi secara fisik dan bukan psikologis, sehingga tidak ada hubungannya dengan nyeri puting, pembengkakan, atau pun iritasi. Sebaliknya, D-MER merupakan reaksi tubuh terhadap keluarnya ASI karena penurunan hormon tertentu secara tiba-tiba.
Kemudian, menurut teori yang dilansir dari Australian Breastfeeding Association, D-MER terjadi akibat aktivitas hormon dopamin yang tidak tepat saat muncul refleks let-down. Refleks ini merupakan proses di mana tubuh ibu melepaskan ASI dari kelenjar susu ke saluran susu, sehingga mengalirkan ASI keluar dari payudara lalu kemudian diisap oleh bayi.
ADVERTISEMENT
Gejala D-MER yang Bisa Dialami Ibu Menyusui
Sebuah studi memperkirakan antara 5-9 persen ibu menyusui bisa mengalami D-MER. Meski begitu, peneliti menegaskan kondisi ini tidak terkait dengan depresi atau kecemasan pascapersalinan. Meskipun, tidak dipungkiri ada beberapa ibu menyusui yang mengalaminya karena dua masalah kesehatan mental tersebut.
Terdapat beberapa gejala umum D-MER, yang sebenarnya tidak jauh dari pikiran-pikiran negatif yang muncul dan pergi dengan cepat. Ingat, perasaan negatif ini hanya muncul sesaat sebelum Anda merasakan ASI mengalir keluar dari payudara. Setelah ASI keluar, emosi negatif itu pun akan menghilang setelah kadar hormon prolaktin dan oksitosin kembali normal.
Nah Moms, orang-orang dengan D-MER tiba-tiba dapat mengalami perasaan berikut:
ADVERTISEMENT
Beberapa ibu menyusui dengan D-MER mungkin memiliki gejala yang ringan, misalnya hanya mengeluarkan desahan seperti kelelahan. Namun, ibu-ibu lainnya mungkin bisa mengalami gejala D-MER yang lebih parah, misalnya pikiran untuk menyakiti diri sendiri. Kebanyakan ibu melaporkan suasana hati mereka kembali stabil dalam hitungan menit, Moms.
Gejala D-MER dapat berkurang sekitar tiga bulan setelah melahirkan, atau dapat terus berlanjut selama ibu masih menyusui. Dan akan mulai berkurang seiring bertambahnya usia si kecil.
Namun, penting diingat bahwa D-MER bersifat respons fisik dan bukan psikologis. Sehingga, tidak akan sampai menimbulkan perasaan marah dan benci pada bayi, atau pun benci pada proses menyusui.
Mungkinkah D-MER Bisa Dicegah?
Peneliti menegaskan kondisi D-MER tidak dapat dicegah. Yang terpenting adalah mengetahui gejalanya sedini mungkin, sehingga Anda tahu apa yang harus dilakukan ketika mengalaminya.
ADVERTISEMENT
Kondisi D-MER yang ringan hingga sedang bisa diminimalisir atau diatasi lewat gaya hidup. Dan yang tidak kalah penting adalah menyadari perasaan Anda sendiri, yang mungkin bisa membantu Anda mengatasi gejalanya, lho!
Beberapa hal yang mungkin bisa membantu mengurangi gejala D-MER, antara lain:
Bila Anda merasa mengalami gejala D-MER yang cukup parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi untuk mendapat penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT