Kenali Perbedaan Picky Eater dan Selective Eater Pada Anak

28 Maret 2022 11:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 25 Oktober 2022 12:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak susah makan. Foto: all_about_people/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak susah makan. Foto: all_about_people/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gerakan tutup mulut alias GTM, pilih-pilih makanan, sampai tidak mau makan sama sekali, merupakan keluhan yang tak asing bagi para ibu, terutama yang anaknya berusia 1 sampai 3 tahun. Kebiasaan pilih-pilih makanan atau penolakan terhadap makanan tertentu terjadi karena anak memiliki preferensi makanan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini sebenarnya wajar dialami oleh anak-anak, asal jangan sampai berpengaruh buruk pada tumbuh kembangnya, ya Moms. Biasanya anak-anak punya preferensi makanan tersendiri yang dilatarbelakangi oleh perbedaan kemampuan makan, selera, dan karakter.
Mengutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak yang punya preferensi atau kecenderungan memilih makanan tertentu, terbagi menjadi dua. Yakni picky eater dan selective eater. Apa perbedaannya? Simak penjelasan berikut:

Picky Eater

Picky eater merupakan suatu kondisi anak mau mengonsumsi berbagai jenis makanan yang sudah maupun belum dikenalnya dalam jumlah yang cukup. Selain jumlahnya, picky eater juga erat kaitannya dengan rasa dan tekstur makanan.
Anak tidak mau makan. Foto: Pixpan_creative/shutterstock
Walaupun punya kecenderungan untuk memilih, setidaknya si kecil masih mau mengonsumsi satu macam makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, sayur atau buah, dan susu. Misalnya, anak menolak makan nasi, tapi masih mau makan roti atau mie. Kondisi ini normal terjadi dalam proses tumbuh kembang anak, jadi jangan khawatir ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Umumnya anak tidak selamanya menjadi picky eater. Mereka hanya butuh lebih sering mencoba untuk menyesuaikan makanan dengan lidahnya.

Selective Eater

Beda dengan picky eater, selective eater bukanlah kondisi normal dalam pertumbuhan anak. Jika dibiarkan cukup lama, anak bisa mengalami defisiensi makro atau mikronutrien tertentu. Hal itu terjadi karena si kecil menolak semua jenis makanan pada kelompok tertentu. Misalnya, menolak semua makanan sumber protein.
Biasanya anak selective eater memiliki gangguan tertentu, seperti kelainan pencernaan, gangguan mengunyah dan menelan, serta beberapa faktor lainnya. Segeralah berkonsultasi ke dokter jika anak mengalami gangguang tersebut.

Mengapa Bisa Terjadi?

Sebenarnya kondisi anak pilih-pilih makanan merupakan bentuk penolakan terhadap makanan baru, atau bisa dikenal sebagai neofobia. Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk melihat selera makan anak. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga perlu waktu untuk menyesuaikan lidahnya dengan makanan dan rasa baru di lidahnya. Fase ini dikenal dengan istilah 'tahap penerimaan makanan'.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, neofobia juga menguntungkan Anda. Sebab, hal ini dapat membantu anak Anda untuk menghindari bahan makanan yang mengandung racun. Sehingga, si kecil sudah bisa memilih makanannya sendiri tanpa pengawasan orang tua.
Ada banyak hal yang menyebabkan anak jadi pilih-pilih makanan. Seperti paparan makanan pada usia dini, tipe kepribadian anak yang berbeda, pengaruh lingkungan, dan tekanan dalam proses makan juga berpengaruh lho, Moms. Jadi, saat si kecil lagi pilih-pilih makanan, jangan dimarahi, ya.
Tapi, bagaimana menghadapi anak yang suka pilih-pilih makanan? Simak tips dari IDAI berikut ini:

6 Tips Hadapi Anak yang Pilih-Pilih Makanan

Ilustrasi ibu memberikan makan anak. Foto: Shutterstock
1. Kebiasaan orang tua akan berpengaruh terhadap kebiasaan anak. Misalnya, orang tua tidak suka makan buah, anak juga akan menirunya. Anda bisa coba untuk menyajikan makanan yang mengandung gizi seimbang setiap harinya.
ADVERTISEMENT
2. Menyajikan makanan di meja yang bisa dijangkau oleh anak
3. Sajikan makanan dalam porsi kecil
4. Saat memberi makanan yang belum dikenal anak sebelumnya, jangan langsung menyerah jika ditolak. Ulangi 10-15 kali karena anak butuh menyesuaikan makanan dengan lidahnya. Bila perlu ulangi di waktu yang berbeda.
5. Berikan makanan yang bervariasi. Biasanya, anak akan lebih tertarik melihat makanan orang lain dibandingkan makanannya sendiri.
6. Tetap tenang dan jangan marah saat anak menolak makanan tertentu. Jika belum berhasil, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter anak atau dokter gizi untuk membantu cukupi gizi seimbang si kecil.
Semoga informasi di atas bisa membantu Anda untuk menghadapi si kecil yang suka pilih-pilih makanan, ya Moms.
ADVERTISEMENT