news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kenali Tanda dan Jenis Kejang pada Bayi

4 Juli 2018 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bayi dalam Dekapan Ibu (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi dalam Dekapan Ibu (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Ketika membayangkan seseorang mengalami kejang, Anda mungkin membayangkan tubuh yang tersentak, gemetar, dan kehilangan kesadaran sementara. Tetapi tanda-tanda kejang pada bayi seringkali lebih halus. Bahkan pada awalnya, Anda mungkin tidak memperhatikan bahwa ada yang salah.
ADVERTISEMENT
Inilah kenapa sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda dan jenis kejang pada bayi sangat penting. Jangan sampai Anda kecolongan dan baru mengetahui apa yang terjadi di saat sudah terlambat.
Berikut, kumparanMOM merangkum tanda-tanda kejang pada bayi yang dikutip dari laman Parents:
1. Kejang Demam
Kejang yang dipacu demam tinggi, biasanya di atas 39 atau 40 derajat Celcius. Bila mengalaminya Bayi Anda memutar bola mata dan anggota badannya menjadi kaku disertai dengan kejut atau sentakan.
2. Kejang Infantil.
Jenis kejang ini langka terjadi, namun bisa dialami bayi pada tahun pertamanya. Biasanya saat bayi berusia antara 4 dan 8 bulan.
Tanda-tandanya, tubuh bayi membungkuk ke depan atau bayi melengkungkan punggungnya saat lengan dan kakinya menegang. Kejang-kejang ini cenderung terjadi ketika seorang anak bangun atau akan tidur, atau setelah diberi makan. Bayi dapat mengalami kejang infantil hingga ratusan kali dalam sehari.
Bayi menangis (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi menangis (Foto: Pixabay)
3. Kejang Fokal
ADVERTISEMENT
Bayi berkeringat, muntah, menjadi pucat, dan mengalami kejang atau kekakuan dalam satu kelompok otot, seperti jari, lengan, atau kaki. Bayi mungkin juga akan mengalami tersedak, menggigit bibir, menjerit, menangis, hingga kehilangan kesadaran.
4. Kejang Petit Mal
Ini adalah salah satu kejang yang paling sering ditemui terjadi pada anak dan bayi. Si kecil tampak menatap ke atas seolah tengah memandang ruang angkasa atau melamun.
Ia mungkin juga berkedip cepat atau tampak mengunyah. Episode kejang ini biasanya berlangsung kurang dari 30 detik dan dapat terjadi beberapa kali sehari. Kejang ini disebut juga dengan istilah Absence Seizure.
5. Kejang Drop Attack
Kejang yang juga dikebal dengan istilah Atonic Seizure terjadi dengan tanda-tanda bayi mengalami kehilangan kekuatan otot secara tiba-tiba sehingga membuatnya lemas dan tidak responsif. Kepalanya mungkin jatuh atau terkulai secara tiba-tiba, atau jika dia merangkak atau berjalan dia mungkin jatuh ke lantai.
Ilustrasi Bayi Kejang (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi Kejang (Foto: Pexels)
6. Kejang Tonik
ADVERTISEMENT
Kejang di mana bagian tubuh bayi (lengan, kaki) atau seluruh tubuhnya tiba-tiba menegang.
7. Kejang Mioklonik.
Kejang di mana sekelompok otot, biasanya di leher bayi, bahu, atau lengan atas, tampak menyentak. Kejang ini biasanya terjadi dalam kelompok peristiwa atau beberapa kali sehari dan beberapa hari berturut-turut.
Bila sudah mengetahui jenis dan tanda-tanda kejang ini, perhatikanlah selalu bayi Anda ya, Moms. Jangan lupa, Anda juga perlu tahu betul apa yang harus dilakukan bila bayi mengalaminya karena apa yang Anda lakukan akan sangat menentukan keselamatan si kecil.