Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kenapa Ada Anak yang Sangat Ceroboh? Ini Jawaban Psikolog!
12 Mei 2025 14:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Psikolog Pendidikan Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani meminta orang tua untuk tidak melabeli anak ceroboh dengan hal-hal negatif. Sebab, anak yang ceroboh juga bukanlah anak nakal.
"Tetapi kita perlu mencari tahu faktor yang bisa memengaruhi, misalnya memang kurang body awareness atau kesadaran posisi tubuh dalam ruang atau bagaimana gerakannya itu bisa memengaruhi lingkungannya," ujar Orissa kepada kumparanMOM, Minggu (11/5).
Kenapa Ada Anak yang Sering Ceroboh?
Anak yang cenderung ceroboh bisa juga karena mereka belum sepenuhnya mampu untuk mengatur kekuatannya. Di sisi lain, anak-anak memang memiliki kebutuhan untuk bermain, bergerak, melompat, dan menyentuh hal-hal di sekitarnya.
Hal ini terjadi karena memang mereka butuh rangsangan sensori. Namun, mereka belum mampu mengontrol diri dengan sempurna ketika hendak memenuhi kebutuhan tersebut Lantas, apa yang bisa orang tua lakukan untuk membantu anak mengatasi hal itu?
ADVERTISEMENT
Cara Bantu Anak yang Sering Ceroboh
-Menyalurkan Energi
Orang tua dapat membuat anak memiliki waktu untuk bermain bebas dan bergerak aktif. Hal ini berguna untuk menyalurkan energi dan melatih kesadaran tubuh. Anda bisa mengajak anak bermain halang rintang, melewati pertolongan meja dan kursi, atau melewati jejaring dari tali-tali.
-Permainan Melatih Otot
Selain menyalurkan energi, orang tua juga bisa mengajak anak bermain permainan yang melatih otot, seperti mendorong atau menarik benda berat.
-Bermain Ketelitian
Ajak anak berlatih ketelitian dengan bermain permainan memotong. Potonglah sesuatu mulai dari sesuatu yang lembut seperti tofu, hingga tingkatan ke tekstur lebih keras.
"Nah, bila ini sudah terjadi cukup berulang dan mulai membahayakan bisa berkonsultasi ke klinik tumbuh kembang atau terapis," tutup Orissa.
ADVERTISEMENT