Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sayangnya, sebagian anak khususnya di usia balita sulit untuk diajak tidur di malam hari meski sudah mengantuk. Si kecil bisa saja menyebut berbagai alasan, ngotot hingga menangis saat menolak untuk tidur.
Tapi anak balita menolak tidur bukan tanpa alasan, Moms. Hal ini dijelaskan oleh dokter anak sekaligus pendiri All Worlds Health di Atlanta, Dr. Arlene Dijamco, MD, sebenarnya ada beberapa alasan umum mengapa balita tidak mau tidur di malam hari seperti dikutip dari Mom Junction berikut ini. Yuk, baca terus artikel ini sampai habis untuk memahaminya.
5 Alasan Umum Balita Tidak Mau Tidur di Malam Hari
1. Hiperstimulasi
Hiperstimulasi terjadi ketika balita secara mental terlalu bersemangat di sekitar waktu tidur, sehingga sulit bagi pikiran mereka untuk cukup tenang agar bisa tertidur. Setiap balita dapat mengalami hiperstimulasi karena alasan yang berbeda, tetapi penyebab umum adalah waktu layar, makanan manis dan kafein sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
2. Rasa tidak nyaman
Lingkungan tidur yang tidak sesuai dengan keinginan dapat membuat beberapa balita enggan untuk tidur. Orang tua biasanya dapat mengetahui penyebabnya dengan memeriksa kamar tidur sang anak.
Beberapa hal biasanya membuat anak merasa tidak nyaman adalah kasur yang keras, suhu ruangan tidak sesuai, hingga keberadaan cahaya. Rasa tidak nyaman juga bisa terkait dengan kesehatan seperti flu, demam, tumbuh gigi atau diare.
3. Takut
Rasa takut kerap menjadi salah satu alasan balita tidak mau tidur. Mengutip Better Health Channel, balita yang mengalami ketakutan di malam hari biasanya akan terus berusaha aktif, agar ia tidak mengantuk. Mereka mungkin takut jika tertidur bisa mimpi buruk atau takut akan kegelapan di dalam kamarnya.
ADVERTISEMENT
4. Tonggak perkembangan
Balita mungkin mengalami kesulitan tidur ketika mereka mempelajari hal-hal baru atau mencapai tonggak perkembangan baru. Ini biasanya terjadi karena rasa ingin tahunya yang tinggi, Moms. Mereka mungkin ingin bereksperimen dengan pencapaian baru, yang pada akhirnya menyebabkan ketidaktertarikan pada tidur atau gangguan tidur.
5. Kurangnya rutinitas sebelum tidur
Rutinitas sebelum waktu tidur yang baik dan konsisten akan membantu anak mengetahui kapan waktu bermain dan kapan ia harus tidur. Sebaliknya, rutinitas tidur yang kurang akan membuat kualitas tidur anak terganggu dan juga berisiko mengalami gangguan tidur. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk menjalankan rutinitas sebelum tidur dengan anak untuk membantunya lebih tenang dan rileks.