Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda melihat bayi merangkak mundur? Atau justru itu adalah bayi Anda sendiri? Wajar saja, karena memang tidak semua bayi merangkak maju. Beberapa bayi mulai merangkak dengan gerakan mundur.
ADVERTISEMENT
Tentu saja hal ini dapat membuat bingung orang-orang dewasa di sekitarnya. Apakah hal tersebut normal? Apakah ada yang salah dengan bayi saya? Apa pula yang jadi penyebabnya?
Nah, yang paling pertama harus dipahami, merangkak merupakan salah satu tahap perkembangan penting sebelum akhirnya si kecil bisa berjalan sendiri. Umumnya, bayi merangkak sejak usia 7-10 bulan. Dimulai dari merambat atau bertumpu pada perutnya, lantas perlahan mulai merangkak.
Saat mulai belajar merangkak ini, menurut Tanya Remer Altmann, seorang dokter spesialis anak sekaligus penulis buku The Wonder Years: Helping Your Baby and Young Child Successfully Negotiate The Major Developmental Milestones, setiap bayi akan memilih cara yang menurutnya paling mudah untuk menggerakkan tubuhnya.
Inilah kenapa ada bayi yang merangkak mundur. Bisa saja, saat berusaha mendorong tubuh bergerak dengan lengannya, ia merasa lebih mudah untuk mendorong dirinya ke belakang.
ADVERTISEMENT
Lewat laman resminya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga memberikan penjelasan senada. IDAI menyebut jika masing-masing bayi memiliki cara tersendiri untuk bergerak. Ada yang bergerak mundur dulu, lalu menangis karena menjadi semakin jauh dari mainan yang dituju. Ada yang bergeser dengan bokong, atau yang sering kita sebut sebagai ngesot dan ada pula yang berguling.
Jadi bayi merangkak mundur merupakah hal yang normal dalam perkembangan bayi merangkak , Moms. Anda tak perlu khawatir. Terus saja memberi semangat atau mendorong si kecil merangkak lebih sering. Tanpa terasa, Anda akan melihatnya merangkak ke segala arah dengan mantap dan gembira.