Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Kenapa Ada Ibu yang Sulit Kontrol Emosi sehingga Mudah Marah ke Anak atau Suami?
22 Juni 2022 18:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Ressidh, konselor terapis master terdaftar di Calgary, Kanada, ibu pun sering memendam apa yang menjadi keinginannya. Singkatnya, seorang ibu lebih sering mengurus kebutuhan orang lain anak atau suami dan mengesampingkan kebutuhan dirinya sendiri.
“Jika kebutuhan dasar seperti cukup tidur dan makan dengan benar tidak terpenuhi, maka Anda (ibu) akan sulit menghadapi atau mengendalikan emosi apa pun, apalagi dengan amarah,” tutur Reddish, seperti dikutip dari Today’s Parents.
Di samping itu, emosi atau amarah yang dilepaskan oleh ibu sebenarnya bukanlah diagnosis psikologis resmi.
“Emosi ibu adalah fenomena di mana ibu mengalami kemarahan yang hebat, yang tidak dapat dijelaskan, intens, dan sering kali mengganggu kehidupan sehari - hari mereka,” jelas Carli Blau, seorang psikoterapis bersertifikat kesehatan mental dari New York, seperti dikutip dari PsychCentral.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ada beberapa alasan lain yang dapat memicu ibu sehingga mudah marah. Mulai dari stres karena masalah keuangan, rasa cemas berlebihan, masalah hubungan dengan suami, sulit menerima perubahan postur tubuh setelah melahirkan, hingga kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi.
Hal itu, tak jarang membuat ibu jadi mudah kesal atau marah, dan melampiaskan ke orang-orang terdekat, seperti suami atau anak.
Alasan Ada Ibu yang Mudah Marah dan Melampiaskan Emosinya ke Suami atau Anak
Mengutip Baby Gaga, tak hanya pada ibu, sebenarnya saat seseorang emosi, kebanyakan dari mereka cenderung melampiaskan emosinya pada orang - orang yang memiliki hubungan paling dekat dengannya. Namun, dalam beberapa kasus yang ditemukan, suami adalah sasaran utama ibu untuk meluapkan emosinya. Dengan begitu, ibu berharap pasangannya mengerti dan dapat membantu pekerjaan rumah tangga sehari - hari. Ya Moms, pekerjaan rumah tangga bukan hanya tugas ibu atau istri saja, melainkan juga tugas bersama dengan suami.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sebagian ibu juga kerap melampiaskan emosinya pada anak. Misalnya, jadi mudah marah saat anak rewel atau mudah kesal saat anak melakukan kesalahan-kesalahan kecil. Padahal terlalu sering marah ke anak bisa memengaruhi proses tumbuh kembang si kecil ke depannya. Misalnya saja, bisa mengganggu perilaku dan membuat anak juga sulit mengontrol emosinya.
Jadi, bila ibu sulit mengontrol emosi dan amarahnya dalam waktu yang lama, cobalah untuk berkonsultasi dengan psikolog untuk mengetahui cara mengatasi atau mengendalikannya, terutama jika itu memengaruhi anak, suami, dan kualitas hidup ibu.
Selain itu, pastikan kebutuhan Anda tercukupi sebelum melakukan tanggung jawab lainnya, Moms. Misalnya, memastikan cukup istirahat, makan makanan bergizi dan melakukan kegiatan yang disukai untuk menciptakan rasa senang pada diri sendiri. Jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk self-care atau melakukan perawatan diri.
ADVERTISEMENT