Kenapa Balita Kerap Merengek di Lantai Saat Sedang Tantrum?

10 Desember 2022 14:38 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak tantrum merengek di lantai. Foto: Darren Brode/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak tantrum merengek di lantai. Foto: Darren Brode/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat anak balita memasuki fase kerap tantrum, orang tua mungkin akan sering mendengar si kecil berteriak hingga menangis histeris. Tidak jarang, anak akan menjatuhkan diri atau berguling-guling sambil menangis. Pernah mengalaminya juga, Moms?
ADVERTISEMENT
Ketika melihat balita seperti itu saat tantrum, bisa jadi Anda kebingungan harus melakukan apa. Bahkan, Anda bisa-bisa ikut frustrasi!
Tapi, pahamilah bahwa tantrum pada anak-anak itu wajar terjadi kok, Moms. Hampir semua balita pasti pernah tantrum, karena mereka ingin mengekspresikan sesuatu yang belum bisa diucapkan secara langsung. Akhirnya, mereka jadi mengamuk, marah, hingga akhirnya menangis histeris.
Lantas, kenapa sih anak balita kerap menjatuhkan dirinya ke lantai sambil mengamuk atau menangis saat sedang tantrum?

Alasan Balita Suka Jatuhkan Diri ke Lantai saat Tantrum

Ilustrasi anak tantrum merengek di lantai. Foto: leungchopan/Shutterstock
Menurut penelitian dari University of Minnesota, yang dikutip dari Romper, ternyata karakteristik amukan dan tangisan setiap anak balita yang tantrum cenderung hampir sama semua. Dari merengek saat tidak nyaman, menjatuhkan dirinya ke lantai atau tanah, hingga menjadi histeris ketika sangat marah.
ADVERTISEMENT
"Dan meskipun menantang, ingatlah bahwa amukan adalah bagian alami dari perkembangan anak. Termasuk melemparkan dirinya saat mengamuk mungkin merupakan cara anak untuk membuat perasaannya lebih diperhatikan," ungkap seorang Psikolog di Texas Children's Health Plan The Center for Children, Stephanie Chapman.
Selain itu, Chapman menjelaskan alasan balita kerap menjatuhkan dirinya ke lantai saat tantrum, dari sudut pandang teori perilaku dan pembelajaran bagi si kecil.
"Anak jatuhkan diri ke lantai saat tantrum karena memiliki fungsi. Seringkali karena akhirnya menimbulkan simpati dan respons dari orang-orang di sekitar anak, yang membuatnya jadi akan digendong dan ditenangkan," jelas dia.

Yang Perlu Dilakukan Orang Tua saat Anak Tantrum

Ilustrasi anak tantrum merengek di lantai. Foto: Hua_khai/Shutterstock
Ketika melihat anak balita Anda terkulai di lantai sambil masih terus menangis histeris, Anda harus tetap berpikir positif dan tenang. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah tidak melakukan apa-apa, lalu menunggu ketika anak sudah bisa lebih tenang.
ADVERTISEMENT
"Tidak banyak yang perlu dilakukan selama anak tantrum. Jika orang tua berdebat, memarahi, atau bahkan ditenangkan, dibujuk dengan sesuatu, seringkali perhatian dengan cara ini akan membuat tantrum terulang lagi di masa mendatang," ungkap Chapman.
Jika tantrum terjadi di tempat ramai, cobalah untuk membawa anak ke tempat yang lebih tenang dan sunyi. Setelah si kecil mulai bisa mengendalikan emosinya dan perlahan tidak menangis lagi, orang tua jangan lupa berikan perhatian. Peluklah anak dan katakan bahwa ayah ibunya senang mereka bisa kembali tenang.
"Untuk membantu menghilangkan tantrum dari waktu ke waktu, orang tua dapat memberikan pujian atau perhatian lebih kepada anak saat mereka melakukan hal-hal yang kebalikan dari tantrum. Tetap tenang, selesaikan masalah, dan pujilah selalu atas usaha yang mereka lakukan," tutup dia.
ADVERTISEMENT