Kenapa Bayi Baru Lahir Perlu Digendong?

2 September 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menggendong bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menggendong bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menggendong bayi menjadi salah satu cara untuk membangun ikatan antara orang tua dan buah hatinya. Bahkan, aktivitas menggendong perlu dilakukan sejak bayi baru lahir lho, Moms.
ADVERTISEMENT
Menggendong bayi dianggap dapat memberikan banyak manfaat bagi orang tua dan buah hatinya. Namun, kenapa sebenarnya bayi perlu digendong sejak lahir, ya?

Penjelasan soal Pentingnya Menggendong Bayi Sejak Lahir

Ilustrasi menggendong bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
Konsultan Menggendong, Thiva Lathifah, menjelaskan bayi baru lahir membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan dunia barunya di awal kehidupannya. Nah, menggendong menjadi salah satu cara untuk membantu bayi lebih nyaman dengan lingkungan barunya.
“Bayi baru lahir memiliki kebutuhan untuk digendong sangat sering dan itu wajar, karena dia masih butuh adaptasi jadi dia mencari suasana yang familiar buat dia. Kehangatan, suara detak jantung ibu, gerakan ayunan dari ibu, dan suara ibu ketika menggendong, akan membuat dia familiar sama suasana waktu di dalam kandungan,” jelas Thiva pada kumparanMOM (29/8).
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, menggendong akan secara otomatis membuat bayi merasa tenang, mampu meregulasi stres dan emosinya, serta meningkatkan ikatan antara bayi dan si penggendong –baik ibu ataupun ayahnya.
Menurut Thiva, ibu dan ayah tidak perlu khawatir soal pendapat orang tua zaman dulu yang mengatakan sering menggendong bayi akan membuatnya bau tangan alias manja. Sebaliknya, menggendong bayi sejak lahir justru akan memberikan manfaat jangka panjang untuk si kecil.
“Menggendong di saat-saat baru lahir tidak membuat bayi bau tangan atau manja, tapi justru akan membuat bayi lebih bisa percaya diri, jadi nantinya tidak akan manja sama orang tuanya. Dia tahu kalau dia butuh akan ada orang tuanya yang membantu, serta membentuk jiwa kepercayaan dirinya dengan mengeksplorasi banyak hal,” lanjut Thiva.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Thiva juga mengingatkan agar ibu dan ayah tetap menggendong bayi dengan posisi optimal, misalnya saja dengan posisi M-shape agar timbul kenyamanan pada bayi dan si penggendong. Apalagi, aktivitas menggendong tidak hanya dilakukan selama 1-2 jam melainkan akan terus berulang setiap hari hingga bayi tumbuh besar.