Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Kenapa Bayi di Dalam Perut Tidak Bergerak? Ini Alasannya
20 Agustus 2024 18:43 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Gerakan pertama bayi di dalam perut termasuk salah satu momen yang sering dinanti para orang tua, karena ini membuat kehadiran si kecil terasa semakin nyata. Pergerakan pertama terjadi saat usia kehamilan mencapai 16-20 minggu.
ADVERTISEMENT
Secara umum, gerakan janin dapat berupa tendangan atau gerakan berguling. Frekuensi gerakannya akan berubah-ubah seiring bertambahnya usia kehamilan.
Mengutip laman Parents, intensitas gerakan buah hati akan meningkat sampai minggu ke-32. Kemudian, pergerakannya berubah stabil hingga masa persalinan.
Jika buah hati tiba-tiba tidak menunjukkan pergerakan sama sekali, orang tua perlu waspada dan mencari tahu kenapa bayi dalam perut tidak bergerak. Temukan jawabannya dalam uraian berikut, Moms!
Alasan Bayi dalam Perut Tidak Bergerak
Ada banyak alasan mengapa bayi tidak bergerak dalam perut, mulai dari faktor sederhana hingga masalah yang lebih serius. Biasanya bayi tidak bergerak saat mereka tertidur atau kekurangan energi karena ibunya belum makan.
Selain itu, menurut Parents, saat kehamilan belum mencapai usia 28 minggu, pergerakan bayi memang tidak terlalu intens. Terkadang mereka aktif di satu hari, tapi keesokan harinya pergerakannya melemah. Ini merupakan kondisi yang wajar dan tak perlu dikhawatirkan, Moms.
ADVERTISEMENT
Namun, ada pula beberapa penyebab janin tidak bergerak yang harus diwaspadai. Mengutip studi berjudul Prevalence and associated factors of oligohydramnios in pregnancies beyond 36 weeks of gestation at a tertiary hospital in southwestern Uganda susunan Godfrey Twesigomwe dkk, pergerakan bayi yang lemah bisa jadi karena volume cairan ketuban yang sedikit. Masalah ini dialami 1-5% kehamilan di seluruh dunia saat sudah memasuki trimester tiga.
Terkadang volume cairan ketuban yang sedikit bisa diatasi dengan banyak minum air putih. Namun, masalah ini juga butuh penanganan yang lebih serius apabila disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti kantung ketuban pecah dan masalah pada ginjal atau kandung kemih bayi.
Sejumlah obat-obatan juga dapat mempengaruhi pergerakan janin. Jadi, hindari mengonsumsi obat yang tidak jelas kandungannya selama kehamilan. Selain itu, pastikan untuk diskusi dengan dokter kandungan sebelum mencoba pengobatan apa pun.
ADVERTISEMENT
Penyebab lain dari berkurangnya gerakan bayi adalah karena tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Menurut Society for Maternal-Fetal Medicine, masalah ini menimpa sekitar 10% kehamilan di dunia.
Masalah pada plasenta juga kerap membuat bayi sulit bergerak. Ini karena oksigen dan nutrisi ke janin disalurkan melalui plasenta, sehingga jika terdapat masalah, janin akan terpengaruh.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Saat merasakan bayi tidak bergerak dalam jangka waktu lama, biasanya orang tua langsung panik dan ingin segera mengunjungi dokter. Namun, sebelum pergi ke dokter, ada baiknya ibu hamil duduk atau berbaring dengan tenang terlebih dahulu.
Mengutip Healthline, bisa jadi sebenarnya bayi bergerak perlahan sehingga ibu tidak merasakannya. Jadi, tenanglah dan coba rasakan kehadiran buah hati dengan baik. Jika terasa ada pergerakan, coba hitung jumlah gerakannya.
ADVERTISEMENT
Apabila dalam 1 jam tidak ada 10 gerakan, beri stimulus dengan makan camilan manis atau berbaring miring. Kemudian tunggu hingga satu jam lagi untuk menghitung gerakannya.
Segera konsultasikan ke dokter jika setelah 2 jam tidak ada pergerakan sama sekali atau tendangan si kecil tidak sampai 10 kali. Tidak adanya gerakan dalam jangka waktu lama bisa jadi tanda bahwa ada masalah serius.