Kenapa Bayi Perlu Merangkak dan Sebaiknya Tidak Langsung Berjalan?

24 Oktober 2018 10:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak belajar berjalan (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar berjalan (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Moms, tahukah Anda, fase bayi merangkak adalah fase yang sangat penting dan termasuk hal yang pasti akan diperhatikan oleh bidan atau dokter anak. Sebab, mereka ingin memastikan seorang anak melewati semua tahapan perkembangan motoriknya. Salah satunya adalah merangkak.
ADVERTISEMENT
Merangkak merupakan bagian dari proses perkembangan motorik kasar bayi di mana gerak tubuhnya hanya bertumpu pada tangan dan lutut saja. Umumnya, bayi mulai bisa merangkak antara usia 7 sampai 10 bulan.
Namun bayi tidak langsung begitu saja bisa dengan mantap melakukannya. Biasanya di usia 6 - 7 bulan, bayi akan bisa mengangkat badan dan bokongnya dengan kedua tangan dan kaki sebagai penopang terlebih dulu.
Setelah terbiasa dan merasa kuat, memasuki usia 7 - 10 bulan, barulah bayi benar-benar mulai merangkak. Berikutnya setelah lancar merangkak, bayi akan belajar berdiri lantas berjalan! Karena itulah, merangkak juga disebut sebagai bekal bayi belajar berjalan.
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
Tapi memang, bisa saja bayi tidak mengalami fase bayi merangkak ini dan langsung bisa berjalan pada usia 10 hingga 12 bulan. Hal ini wajar dan cukup banyak terjadi. Namun sebenarnya hal ini sangat disayangkan, Moms. Sebab, merangkak memiliki banyak manfaat yang baik untuk bayi Anda.
ADVERTISEMENT
Manfaat merangkak bahkan jauh lebih besar dari 'sekadar' kemampuan atau kekuatan fisik bayi saja. Annelia Sari Sani dari Petak Pintar Center for Learning Problems, Jakarta menjelaskan kepada kumparanMOM bahwa merangkak merupakan fondasi penting bagi perkembangan otak anak.
Kok, bisa? Ya Moms, karena aktivitas merangkak bisa melatih otak bagian kiri dan kanan bayi secara bersamaan.
Saat bayi merangkak, ia bergerak sambil mengoordinasikan antara otak kanan dan kirinya. Gerakannya akan memancing dua belahan otak untuk saling berinteraksi. Interaksi ini menghasilkan koordinasi dua belahan otak sehingga keduanya bekerja secara seimbang. Inilah yang akan membuat kedua bagian otak tersebut bisa sama-sama baik dan kuat.
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
Psikolog yang juga berpraktrek di Klinik Psikologi RSAB Harapan Kita, Jakarta ini, lebih lanjut menjelaskan bahwa keseimbangan dua belahan otak ternyata tidak seutuhnya bawaan dari lahir, sehingga memang perlu dilatih.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, aktivitas bayi merangkak juga diketahui bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan visual bayi serta membuat bayi lebih percaya diri. Jadi, sudah jelas kan, kenapa bayi perlu merangkak?