Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tubuh gemuk dan gempal pada bayi merupakan hal wajar. Penambahan lemak pada tubuh bayi gemuk kerap menjadi tanda tumbuh kembang yang sehat. Sebab, lemak yang terlihat pada beberapa lipatan tubuh bayi sebenarnya berperan penting dalam mendukung fungsi tubuh si kecil.
ADVERTISEMENT
“Kebanyakan bayi baru lahir dengan gizi cukup memang memiliki gulungan lemak di kaki dan lengan mereka, dan lehernya yang pendek pun menjadi tidak nampak sama sekali,” ungkap Profesor Emeritus Fisiologi Molekuler dan Farmakologi di Fakultas Kedokteran Universitas Tufts, Boston, Richard I. Shader, MD seperti dikutip dari Mom Junction.
Meski begitu, tidak sedikit juga orang tua yang khawatir karena merasa tubuh buah hatinya tampak lebih besar atau lebih gemuk dari bayi lain seusianya. Padahal, bayi yang bertubuh gemuk bisa dipengaruhi banyak faktor lho, Moms.
Lantas, apa penyebab bayi bertubuh lebih gemuk?
Alasan Bayi Lebih Gemuk dari Anak Lainnya
Faktor keturunan
Menurut penelitian yang terbit di National Library of Medicine, tinggi dan berat badan orang tua dapat mempengaruhi berat lahir bayi serta penambahan bobotnya selama masa tumbuh kembang si kecil. Selain itu, beberapa wanita dengan genetik tertentu biasanya juga melahirkan bayi yang lebih berat.
ADVERTISEMENT
Jenis kelamin
Bayi laki-laki cukup bulan cenderung lebih berat saat lahir dan penambahan berat badannya lebih cepat daripada bayi perempuan. Aktivitas hormon androgen (pria) menjadi salah satu pemicunya.
Urutan kelahiran
Bukti dalam penelitian lain mengatakan, bayi kedua biasanya lebih berat daripada bayi pertama, meskipun ada beberapa pengecualian seperti perbedaan usia kehamilan misalnya.
Berat badan ibu
Mengutip The American College of Obstetricians and Gynecologists, ibu hamil yang obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan lebih besar. Bayi juga kemungkinan mengalami kenaikan berat badan yang lebih cepat nantinya.
Diabetes gestasional
Diabetes gestasional yang bisa dialami ibu saat hamil dapat menyebabkan berat bayi lahir tinggi. Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko komplikasi lain pada bayi baru lahir.
ADVERTISEMENT
Pola makan ibu
Menurut studi yang dilakukan Harvard School of Public Health, ibu yang mengkonsumsi makanan berlemak trans berlebihan selama kehamilan dan menyusui akan mempengaruhi berat badan bayi.
Persalinan lewat HPL
Bayi yang lahir melewati HPL atau melebihi 42 minggu kehamilan (post-term) cenderung memiliki tubuh lebih besar dari bayi cukup bulan. Meski ini jarang terjadi, namun tetap ada kemungkinannya, Moms.
MPASI yang tidak tepat
Bayi perlu mendapatkan asupan tambahan dari MPASI saat usianya menginjak 6 bulan. Namun, pemberian MPASI yang tidak tepat seperti makanan tinggi gula, olahan, dan minuman dari jus buah yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan berat badan.