Kenapa Bayi Sering Gumoh?

3 April 2018 16:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bayi Gumoh (Foto: Sage Ross/Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi Gumoh (Foto: Sage Ross/Flickr)
ADVERTISEMENT
Apakah bayi Anda seringkali memuntahkan cairan ASI atau MPASI yang baru saja ditelannya? Tidak hanya terjadi sekali, namun sampai beberapa kali hanya dalam hitungan menit, yang kadang membuat Anda begitu khawatir.
ADVERTISEMENT
Tenang, Moms, kondisi yang biasa dikenal gumoh itu memang umum terjadi pada bayi. Biasanya, gumoh terjadi pada bayi berusia kurang dari 12 bulan. Sedangkan, usia puncak bayi mengalami gumoh atau refluks yaitu usia 4 bulan dan mulai berkurang ketika usianya kian bertambah.
Tapi, pernahkah terpikir mengapa hal itu bisa terjadi? Dilansir dari Baby Center, secara fisik ukuran lambung bayi di bawah 12 bulan memang relatif masih kecil dan kerongkongannya belum berkembang. Cincin otot yang berada di dasar kerongkongan pun belum berfungsi dengan baik, sehingga berpotensi memuntahkan ASI atau MPASI yang baru ditelan.
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
Agar gumoh tidak sering terjadi, posisikanlah bayi Anda dalam posisi cukup tegak saat menyusui atau memberinya MPASI. Setelah itu, sendawakan bayi untuk mengeluarkan gas atau udara yang tidak sengaja ikut tertelan yang bisa mengakibatkan gumoh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, aturlah porsi makan supaya jangan terlalu memberikannya terlalu banyak makanan. Biasakan setelah makan, jangan langsung menidurkan atau justru mengajak bermain. selama 20 menit, pertahankan posisi tegak agar makanan dapat turun ke saluran cerna secara lancar.
Ilustrasi ASI perah.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI perah. (Foto: Thinkstock)
Bila si kecil menggunakan dot, perhatikan dotnya. Bila bolongannya terlalu besar juga dapat memicu gumoh, karena susu yang keluar terlalu banyak bagi bayi.
Meski gumoh pada bayi tergolong normal, dan frekuensi pada tiap anak bisa saja berbeda-beda, namun Anda tetap perlu waspada, Moms. Jika bayi gumoh dengan intensitas yang tinggi hingga menyembur secara paksa (muntah proyektil), menetap hingga lebih dari satu tahun, disertai demam, menolak makan, dan kesulitan bernapas, segera hubungi dokter.
ADVERTISEMENT