Kenapa Bayi Tidak Boleh Diberi Gula Garam?

20 Desember 2020 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makanan bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Memasuki usia 6 bulan, Anda mungkin tengah semangat untuk menyiapkan MPASI bayi. Ya Moms, saat membuat MPASI, pastikan Anda mengolahnya dengan benar dan tidak sembarangan.
ADVERTISEMENT
Agar bayi sehat dan terpenuhi kebutuhan nutrisinya, ada beberapa aturan yang perlu Anda ketahui. Salah satunya, soal pemberian garam. Umumnya, ada ibu yang merasa perlu memberi garam agar MPASI bayi rasanya lebih enak. Tapi ada juga ibu yang merasa sebaliknya.

Kata Dokter soal Pemberian Garam Gula ke Makanan Bayi

makanan bayi / MPASI : bubur pisang oatmeal Foto: Shutterstock
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS, seperti yang dikutip dari laman Klinik dr Tiwi, lembaga kesehatan dunia (WHO) memang tidak menyatakan pelarangan pemberian garam maupun gula ke makanan bayi.
Hanya saja, dokter anak yang akrab disapa dr. Tiwi ini menambahkan, bayi itu sebenarnya menyukai makanan lokal yang segar. Ini karena selera makan bayi pada dasarnya bagus dan sehat, yakni suka makanan yang tanpa tambahan gula dan garam. Jadi sebaiknya, orang tua jangan merusak selera makannya itu.
ADVERTISEMENT
Lain halnya bila si kecil cenderung anak yang susah makan sejak awal atau ketika menginjak usia 7 bulan, ia mulai menolak makan. Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak di bawah usia 1 tahun boleh diberi garam pada makanannya, namun jumlahnya adalah sesedikit mungkin.
Tujuannya memberikan gula garam adalah agar ia mau makan. Sebab, meski masih kecil, bayi juga bisa merasa bosan dengan cita rasa makanan yang itu-itu saja, Moms. Jadi boleh-boleh saja bila hanya sedikit memberikan gula atau garam ke makanan bayi.

Takaran Pemberian Garam pada MPASI Bayi

Ilustrasi makanan bayi Foto: Shutterstock
Menurut Sarah Schenker, seorang ahli diet seperti dikutip dari laman Baby Centre, bayi juga membutuhkan garam tapi dalam jumlah sangat sedikit yaitu kurang dari 1 g/hari, sampai ia berusia 12 bulan. Saat masih berusia kurang dari 6 bulan, si kecil otomatis mendapatkan gula dan garam lewat ASI maupun susu formula.
ADVERTISEMENT
Karenanya Sarah lebih menyarankan, orang tua tak perlu lagi menambahkan garam. Terlebih pada makanan bayi instan seperti cereal dan baby food jar, sebab garam sudah terkandung di dalamnya.
Selain itu, jangan memberi makanan yang diperuntukkan buat anak-anak (bukan bayi) ke bayi, karena jumlah kandungan garam untuk anak di atas 12 bulan berbeda, Moms.
Ingat, terlalu banyak jumlah garam di dalam tubuh membuat kerja ginjal bayi menjadi berat. Risikonya adalah hipertensi dan penyakit ginjal saat dewasa.