Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Saat menggendong bayi, Anda tentu mencari posisi yang nyaman untuk diri sendiri atau pun si kecil. Jika diperhatikan, kebanyakan orang, termasuk Anda mungkin, lebih sering menggendong bayi dengan tangan kiri dan posisi kepala si kecil berada di kiri. Ternyata, ada penjelasan ilmiah di balik kebiasaan tersebut lho, Moms.
ADVERTISEMENT
Mengutip Family Education, tim peneliti dari Ruhr University Bochum Jerman melakukan penelitian tentang cara menggendong bayi pada Juni 2019. Para ahli beranggapan bahwa bayi sering digendong di sisi kiri orang dewasa karena otak kanan manusia terhubung dengan sisi kiri tubuhnya.
Penelitian tentang Kebiasaan Menggendong Bayi di Sisi Kiri
Jawaban yang jelas mengapa orang-orang menggendong bayi di sisi kiri adalah agar tangan kanannya lebih bebas bergerak. Meski begitu, ada alasan ilmiah di balik kebiasaan tersebut.
Para peneliti rupanya telah mempelajari preferensi menggendong bayi selama beberapa dekade, yakni sejak tahun 1960-an. Sebelum melakukan penelitian terbaru, tim peneliti dari Ruhr University telah mempelajari 40 penelitian sebelumnya tentang perdebatan menggendong bayi di sisi kiri dan kanan. Mereka akhirnya menemukan bahwa 72 persen orang di dunia menggendong bayi di lengan kiri mereka.
ADVERTISEMENT
Hal itu umumnya tidak dipengaruhi oleh kidal tidaknya seseorang. Sebanyak 74 persen orang yang tidak kidal menggendong bayi di sisi kiri. Pun, sebanyak 61 persen orang kidal menggendong bayinya di sisi kiri. Sementara itu, jika dilihat dari jenis kelaminnya, 73 persen wanita dan 64 persen pria menggendong bayi di sisi kiri.
Sisi Kiri Dekat dengan Jantung
Menurut dokter obgyn dari Rumah Sakit Northridge, dr. Paniz Heidari, kebiasaan menggendong bayi di sisi kiri berkaitan dengan posisi jantung. “Jantung Anda berdetak di sisi kiri tubuh Anda, jadi masuk akal jika ada tempat di mana bayi suka beristirahat, di sisi di mana mereka bisa merasakan detak jantung, terutama jika itu adalah detak jantung orang tua,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kebiasaan tersebut juga berkaitan dengan kontak kulit ke kulit antara orang tua dengan bayi. “Kontak kulit ke kulit bisa meningkatkan bonding orang tua dan bayi. Bayi merasakan di situlah jantung ibu berada, dan bagi mereka, irama detak jantung orang dewasa menenangkan, menghibur, dan memberikan kenyamanan,” lanjut dr. Heidari.