Kenapa Bisa Muncul Kontraksi setelah Ibu Hamil Bercinta?

2 September 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil alami kontraksi palsu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil alami kontraksi palsu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hubungan seks dapat memberi banyak manfaat kesehatan bagi ibu hamil. Meski begitu, banyak pasangan yang ragu melakukannya. Salah satu alasan mereka biasanya takut kalau hubungan seks menyebabkan ibu hamil mengalami kontraksi sebelum saatnya. Benarkah hal ini?
ADVERTISEMENT
Ternyata benar, lho! Bahkan, Anda bisa langsung merasakan kontraksi setelah orgasme dan pada sebagian wanita kontraksi tersebut dapat berlangsung selama 30 menit atau lebih. Namun, kontraksi seperti ini sebenarnya normal terjadi. Apa sebabnya?

Penyebab Ibu Hamil Kontraksi setelah Bercinta

Pertama, kontraksi yang dialami ibu hamil setelah berhubungan seks bisa terjadi akibat hormon oksitosin yang dilepaskan saat orgasme, dan pada akhirnya buat otot Anda jadi kontraksi.
Sementara sebab yang kedua, adanya rangsangan puting dari suami Anda. Pasalnya saat hamil, puting seorang wanita akan berubah menjadi lebih sensitif, sehingga saat ada rangsangan terjadi pada puting, maka Anda akan lebih mungkin mengalami kontraksi.
Aktivitas fisik dan posisi yang berubah-ubah juga dapat menyebabkan kontraksi setelah berhubungan seks.
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
Tapi tak perlu khawatir, Moms! Umumnya, kontraksi setelah bercinta merupakan kontraksi ringan dan akan membaik dalam beberapa jam.
ADVERTISEMENT
Bila Anda mengalaminya, cobalah berbaring, bersantai, mandi air hangat, atau minum segelas air sampai rasa sakit atau nyeri hilang dengan sendirinya.
Jika kontraksi terus terasa dalam jangka waktu yang cukup lama, barulah Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Kontraksi berlebih setelah seks, juga bisa meningkatan volume darah pada sekitar panggul ibu hamil. Hal ini bisa menyebabkan leher rahim atau vagina mengalami pembengkakan atau pendarahan.