Kenapa Ibu Hamil dengan Diabetes Sebaiknya Tidak Puasa?

22 April 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil dengan diabetes. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil dengan diabetes. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa ibu hamil mungkin memilih untuk tetap ikut puasa Ramadhan, meski tidak diwajibkan. Hal ini biasanya bisa dilakukan oleh ibu hamil yang mempunyai kondisi kesehatan dan kehamilan yang baik, serta telah mendapatkan izin dari dokter kandungan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ada beberapa kondisi yang mungkin terjadi pada ibu hamil sehingga membuat mereka disarankan untuk tidak berpuasa. Mulai dari muntah berlebihan, mengalami pendarahan, punya penyakit mag, hingga ibu hamil dengan diabetes.
Lantas, kenapa ibu hamil dengan diabetes disarankan untuk tidak puasa?

Alasan Ibu Hamil dengan Diabetes Sebaiknya Tidak Puasa

Ilustrasi ibu hamil diabetes. Foto: Shutter Stock
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG menjelaskan, bagi ibu hamil dengan diabetes, berpuasa dapat meningkatkan risiko hipoglikemia (turunnya kadar gula dalam darah) saat berpuasa atau sebaliknya hiperglikemia (kadar gula darah meningkat) saat berbuka puasa yang bisa membahayakan ibu hamil dan bayi di dalam kandungan.
“Sebagian besar panduan diabetes pada kehamilan yang ada kurang menyarankan ibu hamil untuk berpuasa, dikarenakan kondisi diabetes dalam kehamilan yang termasuk dalam golongan kehamilan dengan risiko tinggi, baik bagi kesehatan ibu maupun janin,” jelas dr. Zeissa pada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, kondisi diabetes juga masuk ke dalam golongan kehamilan berisiko tinggi. Jika memaksakan diri untuk tetap berpuasa, dikhawatirkan akan berdampak buruk pada ibu dan janin. Meski begitu, dr. Zeissa tidak menutup kemungkinan ada ibu hamil dengan diabetes yang masih boleh ikut berpuasa, tetapi perlu melakukan terapi insulin untuk menurunkan risiko komplikasi.
“Rekomendasi terbaru dibuat untuk menurunkan komplikasi adalah melakukan terapi penggunaan insulin pada saat sahur dan sebelum berbuka dengan melakukan pengontrolan ketat kadar gula darah, di bawah pengawasan tim dokter,” lanjut dr. Zeissa.
Selain itu, ibu hamil dengan diabetes yang ingin berpuasa juga perlu memahami tanda kegawatan--baik pada dirinya sendiri maupun pada janin. Dokter yang praktik di RS Pondok Indah tersebut menyarankan agar ibu hamil segera membatalkan puasanya jika mengalami kelelahan, pusing, penglihatan buram, mudah haus dan lapar, keringat dingin, gemetar, atau gerakan janin yang cenderung berkurang.
ADVERTISEMENT