Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pada umumnya produksi ASI akan meningkat di minggu hingga bulan pertama kelahiran bayi. Meski tak dapat dipungkiri, mungkin saja ada masalah yang bisa Anda hadapai di awal proses menyusui. Misalnya saja, pelekatan yang kurang tepat sehingga menimbulkan rasa nyeri di payudara.
ADVERTISEMENT
Jika menemui beberapa masalah menyusui, segerah berkonsultasi dengan konselor atau konsultan laktasi untuk mendapat solusi terbaik, Moms. Biasanya proses menyusui bayi mulai lancar ketika si kecil berusia sekitar 1-1,5 bulan.
F.B Monika, konselor menyusui sekaligus La Leche League Leader dalam bukunya yang berjudul ‘Buku Pintar ASI dan Menyusui’ mengatakan bahwa ibu menyusui jangan pernah membiarkan payudara penuh atau bahkan. Sebab, hal ini akan berdampak pada produksi ASI itu sendiri.
Lebih lanjut, Monika menjelaskan ada dua faktor yang bisa jadi penghambat jika payudara penuh dan tidak segera dikosongkan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian, kata Monika, payudara yang dibiarkan penuh selama 6 jam tanpa disusui langsung ke bayi atau tidak diperah sama sekali, maka saat diperah nantinya akan menghasilkan ASI hanya sebanyak 22 ml per payudara. Sementara, ibu yang menyusui tiap 90 menit menghasilkan lebih dari 2 kali lipat, yakni sekitar 56 ml per payudara.
“Jadi, ketika ASI dikeluarkan atau dikosongkan dengan frekuensi yang sering, protein inhibitor atau penghambat produksi ASI (FIL) akan tertekan. Tekanan ASI pada payudara pun akan berkurang sehingga produksi ASI menjadi lebih cepat,” jelas Monika.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Anda harus rutin menyusui bayi . Jika sedang tidak bersama bayi, Anda juga perlu rutin memerah ASI untuk mengosongkan payudara.
Nah Moms, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar pengosongan payudara lebih optimal.
ADVERTISEMENT