Kenapa Interaksi Anak dan Orang Dewasa Penting?

27 Desember 2023 11:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ilustrasi ibu dan anak yang bermain. Foto: Feelimage/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak yang bermain. Foto: Feelimage/shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak-anak itu seperti spons. Mereka menyerap begitu banyak hal yang terlihat, terdengar, dan dialami di lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, interaksi dengan orang dewasa di sekitar anak mengembangkan keterampilan komunikasi dan sosial-emosional sambil belajar tentang dunia di sekitar mereka. Kata-kata yang didengar dan perilaku yang mereka lihat terus-menerus diserap dan terbentuk di pikiran.
Menurut National Education for the Education of Young Children yang berbasis di Amerika Serikat, hubungan dan interaksi dengan orang dewasa yang penting dalam kehidupan anak berdampak besar pada perkembangan otak dan pembelajaran berkelanjutan. Nah Moms, karena itu, kita dapat memanfaatkan aktivitas sehari-hari sebagai kesempatan untuk berinteraksi secara lebih bermakna.

Cara Memaksimalkan Interaksi pada Anak

Membangun Bonding
Ilustrasi ibu dan anak pillow talk sebelum tidur. Foto: polkadot_photo/Shutterstock
Semua ibu memiliki kesibukan masing-masing, terlepas ia ibu bekerja maupun ibu rumah tangga. Terkadang rasanya 24 jam dalam sehari tidak cukup bagi ibu untuk menyelesaikan semua pekerjaannya dan istirahat. Setuju nggak, Moms?
ADVERTISEMENT
Tapi, bagaimana pun sibuknya ibu, bonding dengan anak tetaplah penting. Jadi ibu perlu meluangkan waktu untuk memberikan perhatian penuh pada anak-anaknya dengan durasi berbeda-beda, tergantung kondisi masing-masing.
Menurut laman Moms, perkembangan seorang anak mendapat manfaat dari interaksi yang tidak terputus dengan keluarganya. Interaksi berkualitas ini dapat terjadi selama aktivitas apa pun, seperti waktu bermain, rutinitas sebelum tidur, atau makan malam.
Ajarkan Kenali Emosi
Ilustrasi anak dan ibu muslim. Foto: Shutter Stock
Interaksi dengan orang dewasa akan membantu anak belajar mengidentifikasi dan mengekspresikan emosinya. Orang tua dapat membantu anak mengelola perasaannya dengan mengajarkan keterampilan mengatasi masalah secara positif.
Dengan berinteraksi dengan orang dewasa, anak dapat mengembangkan empati dan kemampuan melihat sudut pandang lain. Orang tua membina keterampilan sosial emosional anak dan mengajarkan norma-norma sosial, sehingga dapat membentuk hubungan positif dengan keluarga dan teman.
ADVERTISEMENT
Mengutip Ability Path, interaksi memiliki pengaruh jangka panjang terhadap perasaan anak terhadap dirinya sendiri, serta cara mereka berpikir dan berinteraksi dengan orang lain.
Teruslah 'Cerewet'
Ilustrasi anak bermain dengan ibu. Foto: Shutterstock
​Sejak masa bayi, anak-anak berkeinginan untuk mengomunikasikan keinginan dan kebutuhan mereka kepada pengasuhnya. Seiring bertambahnya usia, mereka akan belajar bertanya dan menjawab pertanyaan hingga melakukan percakapan karena orang tuanya telah meresponsnya.
Saat bermain bersama anak, berikan komentar, observasi, atau ajukan pertanyaan yang sesuai dengan perkembangan anak Anda, Moms. Kebiasaan ini akan membantu anak mengembangkan keterampilan berbahasa dan berpikir kritis .
​​​​​​Jika Anda bingung bagaimana cara bermain dengan anak, cobalah untuk ikuti saja apa yang anak mainkan. Mengutip Raising Children, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
ADVERTISEMENT
Merasa Dicintai & Dihargai
com-Ilustrasi ibu dan anak bermain di taman Foto: Shutterstock
Anak-anak mendapat manfaat dari sekadar menghabiskan waktu bersama orang yang mereka cintai dan melakukan berbagai hal bersama. Menurut Teachwire , beberapa interaksi tidak memerlukan bahasa, melainkan "pentingnya mengetahui bahwa orang lain memikirkan hal yang sama dikomunikasikan hanya dengan melakukan interaksi bersama, menggunakan kontak mata dan gerak tubuh." Contoh pengalaman bersama dapat berupa kerajinan tangan, mengamati alam, berolahraga, atau menonton film.
ADVERTISEMENT