Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kenapa Pengasuhan Anak Sering Diidentikkan pada Ibu? Ini Penjelasan Psikolog
25 April 2024 14:25 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Masyarakat masih banyak yang menganggap konsep pengasuhan anak adalah tanggung jawab seorang ibu . Sedangkan ayah bertugas mencari nafkah. Padahal, idealnya pengasuhan anak yang merupakan hak dasar mereka itu merupakan tanggung jawab kedua orang tua.
ADVERTISEMENT
Dan mungkin Anda pernah mengalami kejadian ini: ketika ibu pergi jalan-jalan dan ketika bertemu orang lain yang ditanyakan adalah: "Anak kamu sama siapa? Siapa yang jagain?"
Dan apakah ketika ayah melakukan hal yang sama, ia akan mendapatkan pertanyaan serupa dari teman-temannya? Mungkin ada, tapi tidak sesering ibu.
Ternyata ada alasan mengapa pengasuhan anak lebih banyak disematkan pada ibu, dan bukan kepada bapak.
"[Pengasuhan anak] lebih diidentiik tugas ibu karena dari waktu bayi kan menyusui cuma bisa dilakukan oleh ibu. Jadi keliatannya yang banyak waktu sama anak, bonding itu ibu. Jadi keliatan ibu yang paling mengerti bayi," tutur psikolog anak dan remaja, Mutia Aprilia, dalam Media Talk “RUU KIA pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan Dorong Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak” di Kantor Kementerian PPPA, Jakarta Pusat, Selasa (23/4).
ADVERTISEMENT
Menurut Mutia, semua kegiatan pengasuhan anak sejak bayi itulah yang membuat beberapa ayah bisa merasa terintimidasi. Dan ada pula anggapan bapak rumah tangga belumlah lumrah, sehingga semua aktivitas pengasuhan maupun pekerjaan rumah tangga masih 'dibebankan' kepada ibu.
"Jadi ada para ayah yang terintimidasi, 'Nih anak nangis mau nyusu', kasih bayinya ke ibu. Padahal belum tentu. Kenapa pengasuhan diidentik dengan ibu, ya karena [status] ibu rumah tangga lebih lumrah dari bapak rumah tangga," jelas dia.
Kehadiran Cuti Ayah Bisa Maksimalkan Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak
Untuk menghilangkan stigma pengasuhan anak hanya pada ibu, serta memaksimalkan peran ayah dalam pengasuhan si kecil, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mengusulkan cuti ayah lewat Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu Anak (RUU KIA). Ya Moms, RUU KIA saat ini masih terus didorong agar segera disahkan di tingkat legislatif, yakni DPR> Harapannya, RUU KIA bisa memuliskan program pemerintah menuju Generasi Emas 2045 dan pemutusan diskriminasi terhadap perempuan.
ADVERTISEMENT
Dalam RUU KIA diusulkan pengaturan peran ayah agar lebih terlibat dalam pengasuhan anak, khususnya pada masa golden age atau 1.000 hari pertama kehidupannya.
Cuti ayah ini sebenarnya sudah banyak diterapkan di negara-negara Eropa, Asia, dan Amerika.
"Kalau di negara Eropa [cuti ayah] sampai beberapa bulan, karena [anak] bisa mendapat manfaat ketika pengasuhan didapat dari dua orang jadi lebih baik. Karena cara mengasuh ayah dan ibu berbeda," tutur psikolog yang praktik di TigaGenerasi itu.
Contoh sederhananya adalah ketika mengajak anak bermain. Mutia menyebut anak yang bermain dengan ayah cenderung pada permainan yang lebih aktif, spontan, dan juga berisiko. Jenis permainan ini dinilai bisa meningkatkan kepercayaan diri anak, lebih berani, dapat meregulasi emosi, dan bisa melibatkan banyak motorik kasar.
ADVERTISEMENT
Sedangkan anak yang bermain bersama ibu cenderung lebih memilih permainan yang melibatkan motorik halus, seperti mewarnai dan menggambar. Bisa dipahami dari jenis permainannya saja sudah berbeda, dan Mutia menegaskan efeknya terhadap anak pun juga berbeda.
"Jadi peran ayah dalam pengasuhan sosial emosional anak juga penting. Ada beberapa hal yang enggak bisa dikasih ibu, bahkan bermain aja. Kasih sayang dari ayah sama efeknya dengan kasih sayang dari ibu. Jadi, bayangkan bila ayah tidak terlibat," tegas Mutia.
Beberapa Manfaat Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak
Nah Moms, Mutia juga membeberkan manfaat dari keterlibatan dan kehadiran ayah dalam masa tumbuh kembang anak, yakni:
1. Anak tumbuh jadi percaya diri
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi yang baik
ADVERTISEMENT
3. Memiliki kecerdasan yang lebih tinggi
Dan dalam jangka panjang, manfaat dari ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan, antara lain:
1. Mendapatkan pekerjaan yang mapan
2. Memiliki hubungan romantis yang baik pada pasangannya
3. Terhindar dari berbagai masalah psikologis dan perilaku berisiko tinggi ketika beranjak dewasa. Contoh: mengonsumsi narkoba, berhubungan seks di usia dini)