Kenapa Perasaan Ibu Nifas Sensitif?

14 April 2022 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu nifas merasa sedih. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ibu nifas merasa sedih. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Melahirkan seorang anak adalah keinginan setiap orang tua. Namun di sisi lain, biasanya setelah melahirkan ibu menjadi lebih sensitif dan emosional. Wajar saja, sebab tubuh ibu akan mengalami perubahan cukup besar.
ADVERTISEMENT
Nifas adalah masa pemulihan pascapersalinan yang dihitung sejak seorang ibu melahirkan sampai 6-8 minggu setelah melahirkan. Biasanya, pada masa ini ibu mengalami rasa kekhawatiran yang berlebih, mudah tersinggung, perasaan takut, dan selalu ingin menangis.
Ibu nifas merasa sedih terus menerus. Foto: Ljupco Smokovski/Shutterstock
Transisi dari kehamilan sampai menjadi orang tua membutuhkan penyesuaian yang besar, baik secara fisik maupun emosional. Beberapa hari setelah anak lahir, normal adanya jika ibu merasakan emosi naik turun, atau disebut ‘baby blues’.

Penyebab Perasaan Ibu Nifas Sensitif

Perubahan suasana hati ibu nifas disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi di tubuh ibu setelah melahirkan. Namun, beberapa hal lainnya juga dapat memengaruhi suasana hati ibu seperti lelah, kurang tidur, anak rewel terus menerus, ditambah lagi jika kondisi lingkungan sekitar tidak mendukung.
ADVERTISEMENT
“Saat melahirkan, ada perubahan hormon yang cukup besar, kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat 10 hingga 100 kali lipat selama kehamilan, kemudian turun menjadi 0 dalam waktu 24 jam setelah melahirkan,” jelas Direktur Program Wanita di Columbia University Departemen Psikiatri, Elizabeth Fitelson, MD, seperti dikutip dari Parents.
Sementara itu, menurut Ketua Asosiasi Psikologi sekaligus Direktur Klinik Anxiety and Stress Disorders di The University of North Carolina, Jonathan Abramowitz, Ph.D., sebagian orang tua menganggap ini hanya gangguan mental sementara, tetapi di sisi lain pikiran-pikiran itu terus bermunculan.
Ilustrasi ibu menyusui stres. Foto: Shutter Stock
“Bagi orang tua ini hanya gangguan mental, tapi kami menyebutnya ini adalah gangguan tersembunyi karena hanya sedikit ibu yang mengenalinya, dan lebih umum daripada depresi pasacamelahirkan,” tutur Abramowitz.
ADVERTISEMENT
Tapi, jangan khawatir, Moms! Kondisi ini normal dialami oleh ibu dalam masa nifas. Jika mulai merasakan tanda-tanda di atas, sebaiknya ibu segera istirahat dan makan makanan bergizi. Selain itu, jangan ragu untuk menceritakan apa yang Anda rasakan ke orang terdekat seperti pasangan, orang tua, sahabat, atau saudara. Mungkin saja mereka bisa menawarkan solusi, atau paling tidak membuat perasaan lebih tenang karena perasaan-perasaan yang mengganjal telah dikeluarkan.
Semoga membantu, Moms!