Kenapa Periode Ovulasi Sebabkan Ibu Mual?

8 Oktober 2022 18:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ovulasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ovulasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ovulasi merupakan salah satu periode yang dialami ibu sebelum mengalami menstruasi atau kehamilan. Ini merupakan proses pelepasan sel telur yang sudah matang ke tuba falopi untuk dibuahi oleh sperma.
ADVERTISEMENT
Jika dibuahi, maka ada kemungkinan ibu akan hamil, tapi jika tidak, ibu akan mengalami menstruasi setelah periode ovulasi berakhir. Inilah sebabnya, ibu kerap mengalami ketidaknyamanan selama periode ovulasi, salah satunya adalah munculnya rasa mual.

Kata Ahli soal Penyebab Ibu Mual saat Periode Ovulasi

Ilustrasi ibu mual di periode ovulasi. Foto: Shutterstock
Dokter spesialis kandungan di Georgia Obstetric and Gynecology, Dr. Renita White, MD, FACOG, mengatakan, rasa mual yang muncul selama periode ovulasi merupakan kondisi normal pada banyak wanita.
“Setiap orang mengalami ovulasi secara berbeda, meskipun rasa mual bukan sensasi yang paling umum, itu bisa saja terjadi pada banyak wanita dan bukan hal untuk dikhawatirkan,” jelas Dr. Renita seperti dikutip dari Romper.
Ya Moms, bila Anda mengalami ketidaknyamanan selama ovulasi, ada dua hal yang perlu diingat, yaitu sifatnya yang sementara dan merupakan kondisi normal. Rasa mual yang muncul saat ovulasi dipicu oleh lonjakan hormon luteinizing pada 12-36 jam sebelum memasuki periode yang kemudian mempengaruhi pencernaannya.
ADVERTISEMENT
“Lonjakan cepat hormon LH ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada sistem pencernaan, sehingga membuat wanita merasa mual hingga ingin muntah,” lanjut Dr. Renita.
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi mual?
Ibu mual. Foto: Shutter Stock
Ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala mual saat ovulasi. Misalnya saja dengan meletakkan sesuatu yang hangat pada perut seperti, botol berisi air hangat, bantal pemanas, hingga kompres hangat menggunakan handuk. Cara ini juga bisa meredakan gejala ovulasi lainnya yang menyakitkan, Moms.
Sebab, selain rasa mual, peningkatan hormon LH juga menyebabkan masalah pencernaan lain seperti diare, Moms. Beberapa hal lain yang mungkin juga Anda rasakan seperti perubahan lendir serviks (keputihan), kram ringan atau nyeri perut bagian bawah, kembung, nyeri payudara, dan pusing. Bahkan, beberapa wanita juga mengalami sensasi tidak nyaman yang lebih konstan.
ADVERTISEMENT
“Beberapa wanita merasakan sensasi nyeri pada masa ovulasi. Secara medis, ini disebut mittelschmerz atau nyeri tengah yang merupakan rasa sakit pada perut bagian bawah sehingga berhubungan dengan ovulasi dan menstruasi,” jelas dokter spesialis kandungan, Dr. Alan Copperman, MD.
Kendati demikian, ovulasi memang bisa membuat wanita merasa tidak enak badan selama beberapa hari tanpa harus dikhawatirkan. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan masalah medis, kecuali jika Anda telah mengalami tanda-tanda infertilitas seperti mencoba hamil selama 6 bulan hingga 1 tahun tanpa hasil.