Kenapa Setelah Melahirkan Tensi Tinggi? Ini Kata Dokter

8 Desember 2020 8:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu melahirkan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu melahirkan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali ibu hamil. Bahkan, tekanan darah tinggi ini rupanya menjadi salah satu tanda atau gejala dari preeklamsia --gangguan kehamilan yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein yang tinggi di dalam urine. Kondisi ini akan berbahaya bila tak ditangani dengan segera.
ADVERTISEMENT
Kondisi tensi tinggi juga dapat terjadi setelah melahirkan. Dalam dunia medis, kondisi ini biasa disebut dengan istilah preeklamsia postpartum --kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah di atas 140/90 disertai protein pada urine ibu setelah melahirkan.
Lantas, apa yang menyebabkan tensi tinggi setelah melahirkan?

Penyebab Tensi Tinggi Setelah Melahirkan

Ilustrasi menjelang persalinan di RS Foto: Shutterstock
Menurut dr. Gita Pratama, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, sebagian besar ibu mengalami kondisi preeklamsia postpartum dalam 48 jam setelah melahirkan. Akan tetapi, kondisi ini bisa saja terjadi hingga 6 minggu lamanya setelah melahirkan.
"Kondisi ini dapat terjadi karena pada saat hamil akan terjadi volume plasma pada ruang intravaskuler yang cukup signifikan sebagai respons fisiologis untuk memenuhi nutrisi janin. Pada beberapa wanita, hal ini dapat menyebabkan hipertensi dan tidak langsung membaik setelah melahirkan," kata dr. Gita kepada kumparanMOM, Kamis (3/12).
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa obat untuk pereda nyeri dan menghentikan perdarahan yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah selama proses persalinan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi setelah melahirkan.

Tekanan Darah Tinggi Setelah Melahirkan Bukan Hal yang Wajar

Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah Jakarta Selatan dan Klinik Yasmin RSCM Kencana kembali menjelaskan, kondisi tekanan darah tinggi atau tensi tinggi setelah melahirkan bukanlah hal yang wajar. Namun pada umumnya, tekanan darah ibu akan kembali normal setelah proses persalinan.
"Apabila ibu mengalami kondisi ini, maka ibu membutuhkan pertolongan medis segera," imbuhnya.
sakit kepala setelah melahirkan Foto: Shutterstock

Ciri-ciri Ibu Alami Tensi Tinggi Setelah Melahirkan

Ada beberapa tanda atau gejala yang menyebabkan tensi ibu tinggi setelah melahirkan:
ADVERTISEMENT
1. Sakit kepala
2. Penglihatan kabur atau sensitif terhadap cahaya
3. Nyeri perut
4. Pembengkakan pada ekstremitas (bagian tubuh/anggota gerak tubuh) dan wajah.
Perlu diketahui, beberapa gejala yang sudah disebutkan di atas terkadang tak disadari atau dirasakan oleh sang penderita. Maka dari itu, dr. Gita kembali menekankan pemantauan tekanan darah secara berkala sangatlah penting untuk dilakukan guna mengetahui ada tidaknya preeklamsia postpartum pada wanita setelah melahirkan.
Sementara penyebab pasti dari preeklamsia setelah melahirkan (preeklamsia) postpartum sendiri hingga kini belum diketahui secara jelas. Namun, dari beberapa penelitian diketahui bahwa terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan preeklamsia postpartum, di antaranya:
-Tekanan darah tinggi selama masa kehamilan.
-Obesitas.
-Riwayat keluarga dengan preeklamsia dan hipertensi.
ADVERTISEMENT
-Kehamilan kembar.
-Hipertensi kronis.
-Diabetes tipe 1 atau tipe 2.