Kenapa Setelah Melahirkan Tidak Boleh Tidur?

24 November 2020 9:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita tidur setelah melahirkan.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita tidur setelah melahirkan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pengalaman melahirkan setiap orang berbeda-beda. Yang dialami satu ibu, belum tentu dialami oleh ibu lainnya. Meski begitu, persalinan jadi salah satu momen yang tak akan pernah terlupakan bagi tiap ibu. Rasa lelah dan sakit yang dialami saat proses persalinan seolah luntur dan segera berubah jadi luapan rasa bahagia ketika mendengar tangisan bayi tercinta untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan, setiap wanita akan memasuki fase pemulihan atau biasa dikenal dengan sebutan masa nifas. Fase ini biasanya berlangsung selama 40 hari, terhitung sejak bayi lahir ke dunia.
Di masa nifas inilah umumnya ibu akan mendapat banyak nasihat atau anjuran dari keluarga dan kerabatnya. Salah satunya, soal larangan tidur setelah melahirkan! Beberapa orang percaya kalau ibu tidur setelah melahirkan --terutama tidur siang, maka sel-sel darah putihnya akan naik ke kepala dan menyebabkan kebutaan. Benarkah demikian?

Bolehkah Tidur Setelah Melahirkan?

Ilustrasi ibu usai melahirkan bersama bayi. Foto: Shutterstock
Menurut dr. Grace Valentine, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, ibu menjadi buta akibat tidur setelah melahirkan adalah mitos belaka, Moms. Sebab sebenarnya, ibu yang baru saja menjalani proses persalinan yang melelahkan justru membutuhkan waktu istirahat alias tidur yang cukup agar tubuhnya dapat segera pulih.
ADVERTISEMENT
"Pasca persalinan, kualitas tidur seorang ibu memang sering terganggu akibat adaptasi terhadap peran baru sebagai seorang ibu, baik oleh karena kegiatan menyusui si kecil setiap 2-3 jam sekali maupun karena harus merawat bayi, seperti mengganti popok dan lainnya," ujar dr. Grace kepada kumparanMOM.
Bahkan, dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah, Puri Indah Jakarta Barat ini kembali mengatakan, ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk pada ibu setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko 3 kali lipat terjadinya depresi postpartum --depresi yang terjadi pascamelahirkan.
"Kualitas tidur yang buruk juga menyebabkan mengganggu bonding ibu dan bayi akibat perubahan mood dan kecemasan pada ibu," ujarnya.

Tips Tidur yang Aman dan Nyaman Setelah Melahirkan

Ilustrasi ibu tidur bersama bayi setelah melahirkan. Foto: Shutterstock
Ya Moms, merawat bayi baru lahir --terlebih bagi ibu baru, mungkin akan terasa sangat melelahkan. Untuk itu, dr. Grace pun memberikan beberapa tips istirahat yang dapat Anda lakukan setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT

1. Mengatur ulang pola tidur setelah persalinan

Ketika bayi sedang tidur, Anda pun dianjurkan untuk tidur juga, Moms --termasuk tidur siang yang dianggap mitos belaka itu! Umumnya, bayi baru lahir tidur selama 17 jam per hari. Saat bayi tidur, dr. Grace menyarankan agar ibu ikut tidur juga agar tubuh dapat menyesuaikan diri dengan pola tidur si kecil.

2. Berbagi Tugas dengan Pasangan atau Anggota Keluarga

Tak ada salahnya meminta bantuan suami dalam hal merawat dan mengasuh si kecil, Moms. Selain itu, Anda juga bisa berbagi tugas dengan pasangan atau minta bantuan anggota keluarga lain di rumah apabila Anda sudah merasa lelah dan butuh istirahat.

3. Olahraga atau Jalan Pagi

Setelah kelelahan merawat bayi di malam hari, olahraga ringan seperti jalan pagi dapat membantu ibu merasa lebih segar.
ADVERTISEMENT