Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Setelah menjalani persalinan melalui operasi caesar, umumnya ibu dilarang mengangkat barang berat. Tapi kenapa, ya? Apakah larangan ini beralasan dan perlu dituruti?
ADVERTISEMENT
Ternyata jawabanya, perlu, Moms! Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Upik Anggraheni, SpOG, menjelaskan larangan tersebut bertujuan demi mempercepat proses penyembuhan luka operasi pasca persalinan caesar. Mengangkat barang yang berat dikhawatirkan akan memicu perdarahan atau membuka jahitan di perut Anda sehingga luka menjadi lebih sulit kering.
"Kalau ngangkat berat tiba-tiba, ototnya kan akan berkontraksi tiba-tiba, jadi bisa robek, itu. Mangkannya si ibunya tidak bisa disarankan untuk mengangkat beban berat dulu," ujar dr. Upik Anggraheni, SpOG, saat dihubungi kumparanMOM, Selasa (7/7) lalu.
Lantas, bagaimana cirinya bila luka robek?
Ciri Luka Jahitan Operasi Caesar Robek
Lebih lanjut dokter yang praktik di RS Hermina Grand Wisata di Bekasi, menjelaskan bahwa bila luka bagian dalam robek, Anda akan merasakan nyeri pada area jahitan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, saat jahitan operasi caesar robek, bisa juga muncul pendarahan muncul dari luka tersebut. Bila mengalaminya, segera datang ke dokter ya, Moms.
Kapan Boleh Angkat Barang Berat Setelah Operasi Caesar?
Setelah melalui operasi caesar, dr. Upik menyarankan setidaknya ibu menunggu hingga 2 bulan. Tujuannya agar luka dalam maupun luar pasca persalinan caesar sembuh lebih dulu.
"Sampai 2 minggu hingga 2 bulan baru bisa ngangkat berat tidak apa-apa. Kurun waktu tersebut juga itu juga proses penyembuhan luka bagian dalam," sambungnya.
Namun meski sudah 2 bulan, Anda sebaiknya melatih kekuatan dan tubuh untuk mengangkat barang yang berat secara bertahap. Jangan dibuat kaget! Cobalah untuk mengangkat barang yang ringan terlebih dulu ya, Moms.
ADVERTISEMENT