Kepala Balita Terbentur, Waspadai Gejala Gegar Otak, Moms!

27 Januari 2020 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita sakit kepala. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita sakit kepala. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Lari-lari dan melompat tampaknya jadi kegiatan yang paling disukai anak balita. Ya Moms, di usia itu, si kecil memang sedang dalam fase aktif-aktifnya bergerak.
ADVERTISEMENT
Meski normal terjadi, sebagai orang tua, Anda tetap perlu mengawasi balita saat sedang beraktivitas. Sebab, jika tidak hati-hati, si kecil mungkin saja terjatuh. Apalagi, jika ia terjatuh dan kepalanya terbentur keras. Anda harus waspada, Moms!
Walaupun kepala anak tidak benjol atau berdarah, Anda harus tetap segera memeriksakannya karena bisa saja ia terkena gegar otak. Gegar otak merupakan suatu kondisi yang menyebabkan otak memantul atau berputar di dalam tengkorak. Meskipun cedera otak traumatis ini bersifat sementara dan tidak mengancam jiwa, tapi dalam kasus yang serius, otak anak mungkin saja akan mengalami kerusakan.
Mengutip laman Family Doctor, gegar otak tidak seperti luka atau memar yang bisa Anda lihat dari luar. Gejalanya baru akan muncul beberapa waktu dan bisa bertambah buruk setelah berapa hari atau minggu kemudian.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, jika anak balita Anda mengalami beberapa hal ini setelah kepalanya terbentur, waspadai gejala gegar otak.
Ilustrasi anak jatuh. Foto: Dok. Shutterstock
- Tampak bingung dan sering tertegun
- Melupakan instruksi yang Anda berikan
- Bergerak dengan canggung
- Menjawab pertanyaan dengan lambat
- Kehilangan kesadaran walau hanya sebentar
- Perubahaan suasana hati atau perubahan perilaku
- Si kecil mengeluh sakit kepala atau merasa kepalanya seperti ditekan
- Sulit berkonsentrasi
- Merasa pusing
- Mual
- Penglihatan terlihat buram
- Sensitif terhadap cahaya atau suara
- Telinga berdenging
- Merasa lesu, grogi, dan tak seceria biasanya
- Merasa gelisah dan cemas
- Sulit tidur.
anak menangis karena jatuh Foto: Shutterstock
Jika si kecil mengalami gejala-gejala di atas segera temui dokter, Moms. Dokter mungkin akan bertanya tentang cedera dan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik seperti menguji kekuatan, indra, keseimbangan, refleks, dan daya ingatnya.
ADVERTISEMENT
Jangan berikan obat apapun kepada si kecil kecuali atas saran dokter. Dokter anak Anda akan memantau si kecil dan memberi tahu kapan ia bisa kembali beraktivitas normal. Bila gegar otak yang dialami anak balita Anda termasuk yang ringan, istirahat adalah salah satu cara terbaik untuk mengobatinya.
Istirahat yang dimaksud dalam hal ini meliputi tidur sesuai jadwal, tidak begadang, tidak menggunakan peralatan gadget atau elektronik lainnya. Jika tidak mengikuti aturan ini bisa memperburuk gejalanya dan kemungkinan bisa mengancam jiwanya, Moms.
Bila anak balita Anda menunjukkan tanda seperti terlihat mengantuk atau tidak bisa bangun, mengalami kejang, tidak bisa mengenali Anda, semakin bingung, berperilaku tidak biasa, bicara cadel, mengeluh sakit kepala, muntah, tidak berhenti menangis, dan kehilangan nafsu makan, segeralah bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT