Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nah Moms, posisi kepala bayi yang miring ke satu sisi disebut juga tortikolis. Terdapat dua jenis tortikolis, yaitu yang disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari maupun tortikolis kongenital yang sudah dimiliki sejak si kecil lahir.
Hal ini jugalah yang dialami oleh seorang ibu bernama Okta. Lewat akun TikToknya @oktapinager, ia berbagi kisah tentang bayinya yang terlihat berbeda di usia 4 bulan.
"Bayi tidur, digendong, dan menyusu hanya di satu sisi saja ternyata bisa menjadi masalah. Di awal, aku cuma mikir kalau dampaknya mungkin akan bikin kepala anak aku jadi peyang. Tapi ternyata aku salah," ucap Okta. kumparanMOM telah diizinkan untuk mengutip kisahnya.
Kecurigaan Okta pada anaknya yang terlihat selalu memiringkan kepala ke satu sisi berbuah jawaban dari dokter anaknya, yaitu putrinya didiagnosis tortikolis. Untuk memulihkan kondisi putrinya, dokter pun memutuskan untuk melakukan fisioterapi.
ADVERTISEMENT
Sebagai ibu baru, Okta mengungkapkan kekhawatirannya karena ia belum pernah mendengar istilah tortikolis sebelumnya. Apalagi, ia juga tidak langsung menyadari gejalanya sampai dibawalah anaknya ke dokter.
Saat menjalani fisioterapi, akhirnya diketahui juga bahwa otot-otot leher anaknya sudah kaku, tetapi tidak sampai menimbulkan benjolan atau komplikasi lainnya.
"Jadi, setelah beberapa kali terapi dan disarankan untuk rutin dibawa ke baby spa atau dipijat bayi yang memang ahlinya, sampai akhirnya kemiringan leher dikatakan normal," tutur Okta.
Setelah dinyatakan normal kembali, Okta diizinkan untuk melakukan terapi mandiri di rumah, dengan cara diajarkan cara dan posisi pijat bayi yang benar.
Apa Saja Penyebab Tortikolis pada Bayi dan Bagaimana Gejalanya?
Penyebab tortikolis pada bayi masih belum diketahui sepenuhnya, Moms. Namun, dikutip dari Health Dirct, ada beberapa kondisi yang dipercaya menjadi pemicu tortikolis, seperti:
ADVERTISEMENT
Adapun gejala tortikolis pada bayi, antara lain:
Biasanya, dokter akan mendiagnosis tortikolis lewat pemeriksaan fisik, seperti memeriksa sejauh mana kepala bayi miring, begitu juga memeriksa bagian leher untuk mencari otot yang bengkak atau kaku. Tetapi, dalam beberapa kasus, dokter juga mungkin akan merujuk si kecil untuk menjalani rontgen, CT scan, atau tes lainnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang curiga si kecil mengalami tortikolis, maka tidak perlu panik. Sebab, tortikolis bisa diobati dengan beberapa cara yang bisa dilakukan sendiri di rumah, misalnya:
1. Baringkan bayi telentang dengan posisi kepala menghadap sisi berlawanan saat tidur
2. Berikan ASI dari arah berlawanan agar bayi berusaha melatih otot lehernya, sehingga bisa bergerak ke sisi lain
3. Saat tummy time, letakkan mainannya di arah yang berlawanan agar ia terbiasa untuk meraihnya
4. Baringkan bayi di atas perut Anda selama 15 menit dalam empat kali sehari. Posisi ini bermanfaat untuk memperkuat otot punggung dan leher.
Dokter juga mungkin akan menyarankan untuk dilakukan fisioterapi untuk mengurangi rasa sakit dan kekakuan, hingga pemberian obat untuk merelaksasi otot maupun pereda nyeri hanya dengan resep dokter.
ADVERTISEMENT
Bila Anda menyadari kondisi bayi yang mengalami tortikolis, jangan menunda untuk membawanya ke dokter spesialis anak ya, Moms. Sebab, beberapa komplikasi mungkin bisa terjadi akibat tortikolis yang tidak segera mendapat pengobatan, yaitu kelainan bentuk wajah hingga sindrom kepala datar atau peyang. Sehingga, pengobatan yang dimulai sejak dini penting untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan jangka panjang.