Kepergok Anak saat Bercinta? Kata Psikolog, Ini yang Perlu Dilakukan

12 Mei 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepergok Anak saat Bercinta? Kata Psikolog, Ini yang Perlu Dilakukan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kepergok Anak saat Bercinta? Kata Psikolog, Ini yang Perlu Dilakukan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bercinta setelah punya anak memang terasa lebih menantang. Sebab, orang tua perlu mencari waktu yang pas agar bisa menikmati momen bersama pasangan tanpa diganggu dengan anak.
ADVERTISEMENT
Itu lah kenapa, banyak pasangan memilih untuk bercinta di malam hari. Ya Moms, di waktu tersebut anak sudah tidur, sehingga orang tua bisa lebih tenang.
Meski begitu, beberapa orang tua mungkin saja punya pengalaman kurang menyenangkan saat sedang bercinta. Misalnya saja, anak tiba-tiba masuk ke kamar dan memergoki kedua orang tuanya.
Wah, harus bagaimana, ya?
Tenang dulu, Psikolog Klinis Dewasa di Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani, mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan bila anak tak sengaja memergoki orang tuanya bercinta.
Ilustrasi suami istri berpelukan. Foto: Shutterstock

Hal Yang Perlu Dilakukan Bila Kepergok Anak sedang Bercinta

1. Rileks
Nadya mengatakan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencoba untuk tetap rileks dan tenang. Anda bisa mengambil jeda dengan menarik napas sehingga tidak panik. Sebab kalau orang tua panik panik, Anda berpotensi memberikan respons yang berlebihan dan membuat anak takut.
ADVERTISEMENT
2. Jawab dengan Fakta
Cobalah beri penjelasan sesuai umur anak,. Moms. Anda bisa menjelaskan bahwa hal tersebut adalah bentuk kasih sayang Anda dan pasangan. Lalu, bisa dikembalikan percakapan dengan bertanya kenapa mereka masuk ke kamar Anda. Bisa jadi, mereka hanya sedang terbangun dari tidurnya dan butuh ditemani untuk tidur kembali.
3. Diskusi
Anda juga bisa mendiskusikan peristiwa tersebut di kemudian hari. Misalnya, mengajak anak ngobrol keesokan harinya atau lusa.
Ilustrasi orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock
Anda juga bisa mencari waktu yang tenang sehingga bisa mengobrol empat mata tentang peristiwa itu. Tanyakan apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka rasakan, hingga apa yang mereka lihat dari kejadian tersebut.
"Untuk anak usia dini mungkin sekitar usia 3-4 tahun memastikan bahwa tidak ada yang disakiti dari kejadian tersebut. (Bisa katakan) 'Itu adalah cara ibu dan ayah saling percaya dan mengekspresikan cinta terhadap satu sama lain'," ujar Nadya kepada kumparanMOM, Minggu (5/5).
ADVERTISEMENT
Kemudian, untuk anak remaja atau praremaja, Anda bisa mengajak mereka diskusi tentang seksualitas dan pendidikan seks. Anda bisa membuka obrolan dengan bertanya soal pemahaman mereka terkait seks. Tanyakan hal-hal yang mereka sudah tahu terlebih dahulu, sehingga mereka tak merasa terlalu digurui.
Nah sebagai tindakan pencegahan agar hal itu tidak terjadi lagi di kemudian hari, pastikan pintu terkunci dengan aman ya, Moms.