Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sebetulnya ibu hamil tidak perlu cemas jika mengalami keputihan saat hamil. Namun tetap lah bersikap cermat dan perhatikan apakah keputihan yang dialami normal atau tidak.
Perlu kita pahami, keputihan yang normal dan sehat warnanya jernih, putih, dan tidak menimbulkan rasa gatal.
Bagaimana dengan keputihan yang berbau tajam, busuk atau menyengat? Apakah normal?
Keputihan saat Hamil Berbau Tajam
Bau keputihan selama kehamilan mungkin bisa berubah menjadi kuat atau busuk, sehingga Anda mungkin merasakan keputihan yang berbau tajam. Anda harus menemui dokter jika mengalami perubahan bau pada keputihan.
Mengutip Super Savvy Me, ini bisa menjadi tanda bahwa vagina Anda terinfeksi atau mungkin keputihan berupa cairan ketuban. Bau tajam pada keputihan juga bisa karena infeksi yang disebut vaginosis bakterialis, yang disebabkan ketidakseimbangan bakteri pada vagina. Terkadang infeksi ini tidak bergejala, tetapi bisa menghasilkan cairan berbau amis saat hamil.
ADVERTISEMENT
Parents melansir, selain berbau tajam, biasanya infeksi ini akan terlihat setelah berhubungan seks dengan ciri-ciri terasa gatal hingga terbakar. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.
"Vaginosis bakterialis merupakan infeksi vagina, tetapi kadang-kadang bisa naik ke rahim dan menyebabkan pecahnya ketuban dini dan kelahiran prematur," kata April Sarvis, MD, seorang Dokter Kandungan di Bloomfield Hills, Michigan, Amerika Serikat.
Jika Anda curiga terserang vaginosis bakterialis, segera temui dokter agar bisa cepat ditangani. Biasanya dokter akan meresepkan obat untuk menghilangkan gejala tanpa membahayakan janin dan mengurangi kemungkinan persalinan prematur.
Selain itu, keputihan saat hamil berbau tajam bisa karena penyakit menular seksual atau PMS jika ditandai juga dengan perubahan warna cairan menjadi kuning atau hijau yang berbusa. Infeksi ini juga dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual atau buang air kecil.
ADVERTISEMENT
Memiliki penyakit menular seksual selama kehamilan dapat menyebabkan persalinan prematur dan infeksi rahim setelah melahirkan. Beberapa organisme penyebab PMS dapat melewati plasenta dan mempengaruhi janin, bisa juga ditularkan ke bayi selama persalinan. Jika Anda merasa menderita PMS, periksakan diri ke dokter. Banyak PMS dapat diobati dengan aman dengan antibiotik.
Jadi bila mengalami keputihan saat hamil yang berbau tajam, segera temui dokter!