Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Keren! Para Peternak di Pasuruan Ini Bikin Kandang Sapi Perah yang Dilengkapi AC
15 Februari 2025 19:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Jika biasanya kandang sapi identik dengan bau kurang sedap, tidak dengan kandang-kandang sapi perah milik para peternak di Dusun Surogalih, Desa Pucangsari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Kandang-kandang di kawasan berjulukan kampung sapi perah ini selalu bersih dan nyaris tak ada bau yang mengganggu. Sebagian besar kandang dilengkapi dengan kipas-kipas besar agar suhu di kandang sejuk. Bahkan beberapa peternak punya closed house atau kandang yang dilengkapi pendingin alias AC!
Ya Moms, saat rumah para peternak kebanyakan tidak ber-AC, kandang sapi perah mereka justru berpendingin dengan suhu rata-rata 22-23 derajat Celcius.
Salah satu contohnya adalah kandang milik Anton. Pria berumur 54 tahun ini membuat kandang berpendingin untuk 21 ekor sapi yang ia pelihara di belakang rumah.
"Biaya pembuatan kandang Rp 30 juta, ada bantuan dari Nestle (PT Nestle Indonesia) Rp 10 juta," kata bapak 2 anak ini.
ADVERTISEMENT
Selain suasana kandang yang nyaman, ia juga selalu memastikan nutrisi sapi terpenuhi melalui pakan yang diberikan, dan air yang selalu tersedia, kapan pun sapi ingin minum.
Kebersihan kandang juga selalu terjaga. Selain dengan rutin membersihkan kotorannya, sapi-sapi itu juga dimandikan 2 kali sehari! Wah, seperti manusia ya, Moms!
Hal senada juga dilakukan keluarga Gatot Laksono. Gatot merupakan pionir closed house di kawasan tersebut. Ia membangun closed house untuk 15 ekor sapi yang ia miliki sejak Juni 2024. Para peternak ini mendapatkan ide membuat closed house dari tim Milk Procurement and Dairy Development (MPDD) PT Nestle Indonesia yang dipimpin oleh Ida Royani.
"Kami terus-menerus memberikan pendampingan dan mengubah mindset para peternak bahwa sapi itu juga harus diperhatikan kesejahterannya," kata Ida.
ADVERTISEMENT
Sapi Sehat dan Nyaman, Kualitas Susu Meningkat
Anton dan Gatot mengakui, dengan kondisi kandang yang nyaman, bersih, dan pemberian pakan bernutrisi, kualitas susu sapi meningkat. Dampaknya, harga susu yang mereka setor ke KUD Dadi Jaya juga meningkat.
"Sebelum pakai closed house, susu sapi dihargai rata-rata Rp 7 ribu per liter, sekarang sekitar Rp 7.216 per liter," kata Anton yang juga pengurus KUD Dadi Jaya ini.
Dari ke-26 sapi perah yang ia miliki, Anton menyebut, ada 12 ekor sapi yang aktif memproduksi susu. Sisanya ada yang sedang hamil atau masih kecil. Saat ini rata-rata Anton menyetor susu ke KUD sebanyak 175 liter per hari. Dia mengaku, usaha yang dimulai dari 2 ekor sapi pada tahun 2002 ini telah meningkatkan perekonomiannya.
ADVERTISEMENT
"Saya bisa bikin rumah tingkat, beli mobil, membuat kandang gini, kuliahkan anak, umrah juga," kata suami dari Sri Wijayati (50) ini.
Selain itu, Anton juga memperluas lahan rumput untuk pakan ternaknya. Kini Anton memiliki 3 hektar lahan rumput yang juga banyak dijual ke peternak lain.
Rutin Vaksin untuk Cegah PMK
Salah satu risiko tinggi dari ternak sapi adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Meski tidak sedang mewabah, tapi PMK masih saja menjangkiti ternak, khususnya di Jawa Timur.
Saat wabah PMK menyebar pada 2022, para peternak di Desa Pucangsari mengaku sangat terpuruk. Mayoritas peternak terdampak PMK dan harus merelakan kehilangan sapi-sapi yang telah mereka rawat sepenuh hati.
"Saya kehilangan 5 sapi waktu PMK 2022," kata Anton.
ADVERTISEMENT
Sayangnya hingga saat ini pemerintah setempat kurang memberikan dukungan. Beruntung PT Nestle Indonesia berinisiatif memberikan vaksin PMK gratis untuk para peternak.
"Kami bantu sediakan vaksinasi PMK rutin 2 kali setahun. Karena PMK ini mungkin sekarang tidak mewabah, tapi penyakitnya ada terus," kata Head of Sustainable Agri PT Nestlé Indonesia, Syahrudi.
Tak hanya terkait vaksin, Nestle memberikan pendampingan penuh pada mitra peternaknya dalam pemeliharaan sapi. Mulai dari konsultasi, memberikan bantuan pendanaan untuk pengadaan peralatan kandang seperti chopper untuk mencacah rumput, kipas angin, blower, milk can, dan masih banyak lagi.
Para peternak juga diedukasi untuk memerah sapi dengan alat perah sehingga tak ada sentuhan tangan manusia dalam setiap tetes susu yang disetor ke pos penampungan susu milik KUD setempat.
ADVERTISEMENT
Susu-susu dari peternak di Kabupaten Pasuruan ini dikirim ke pabrik Nestle Kejayan untuk diproduksi menjadi susu Bear Brand dan Dancow.