Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Keren! Siswi SMA Ini Kerap Juarai Kompetisi Akademik Global dan Jago Main Harpa
4 September 2024 10:50 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Sering kali anak -anak yang berprestasi di bidang akademik kemampuannya cenderung dominan di bidang akademik saja. Tapi tidak demikian dengan Sherazade Nurul Amira Prasetyo (16), atau yang akrab disapa Shera.
ADVERTISEMENT
Siswi kelas XI British School Jakarta ini punya banyak medali dari kejuaraan internasional di bidang akademik maupun seni, lho! Ya Moms, Shera dan rekan 1 timnya baru saja membawa pulang 3 piala dari kompetisi World Scholar’s Cup Global Round di Seoul, Korea, pada tanggal 25 -31 Juli 2024. Di sisi lain, tahun ini ia juga meraih penghargaan Gold with Honours Award pada kejuaraan musik harpa, Prestige Harp Award Singapore 2024, untuk kategori Senior Ensemble.
Apa Itu World Scholar’s Cup (WSC)?
World Scholar’s Cup merupakan kompetisi akademik yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai negara dan mencakup berbagai disiplin ilmu seperti bahasa, sejarah, ilmu pengetahuan, dan lainnya. World Scholar's Cup tidak hanya menguji pengetahuan akademik peserta melalui berbagai tantangan seperti debat, esai, dan kuis, tetapi juga mendorong kerja sama tim dan keterampilan berpikir kritis.
ADVERTISEMENT
Setiap tim dalam kompetisi ini beranggotakan 3 orang. Mereka mendaftar mandiri, tapi biasanya membawa nama sekolah. Nah tahun ini, Shera mengajak adiknya yang bersekolah di British School Jakarta, Ardashir Ghazi Prasetyo, dan temannya yang juga pelajar British School Jakarta, Vivaan Sukhadia.
Ibunda Shera, Nurbaiti Hafmaya, menyebut sebelum bertanding ke Korea, Shera dan tim sudah memenangi kompetisi WSC nasional yang digelar di Jakarta pada Maret 2024. Setelah memenangi WSC Jakarta, ketiga anak berprestasi itu belajar giat untuk mempersiapkan lomba di Seoul, Korea. Bahkan di sela-sela libur sekolah, mereka memanfaatkannya untuk persiapan kompetisi dengan latihan debat, menulis, dan belajar, lho!
“Shera dan Arzi juga mengajar adik-adik kelas untuk mempersiapkan WSC di level junior,” kata Betty, sapaan akrab Nurbaiti, kepada kumparanMOM.
Berkat kerja keras tersebut, mereka membawa lebih dari 3 piala dan lebih dari 30 medali emas dan perak dari berbagai kategori. Khusus tim Shera, mereka meraih 3 medali, yakni Juara Umum 2 Senior Division, Juara 1 Scholars Bowl (cerdas cermat), dan Juara 3 Scholars Challenge (mengerjakan soal pengetahuan umum) setelah berkompetisi dengan sekitar 250 tim dari berbagai sekolah. Para peserta berasal lebih dari 30 negara dunia seperti Korea, Jepang, Australia, Canada, UAE, Israel, Singapore, Thailand, Vietnam, Kenya, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Berkali-kali Menang WSC
Ternyata ini bukan kali pertama siswi yang hobi baca buku dan mendengarkan musik ini berkompetisi di ajang WSC. Betty menyebut, Shera pertama kali ikut WSC pada tahun 2018 saat ia masih duduk di bangku kelas 5 SD. Di ajang pertamanya itu, ia langsung berhasil membawa pulang 2 medali, yakni Second best Champion Scholar dan medali emas.
“Awalnya Shera ditawari oleh pihak sekolah. Namun setelah menjalani lombanya, Shera selalu semangat untuk ikut,” ujar Betty.
Ya Moms, setelah pengalaman perdana itu, Shera selalu mengikuti kompetisi WSC dan selalu pulang membawa medali. Pada 2023, ia bahkan meraih medali emas di Yale University World Scholars Cup Tournament of Champion. Ini adalah puncak turnamen WSC.
ADVERTISEMENT
Selain WSC, Shera juga sering mengikuti kompetisi akademik lain di tingkat nasional maupun internasional, seperti Global Round World Scholars Cup, Seoul Korea - 2023;
International Competition and Assessment for School (ICAS), English Category - 2018, dan masih banyak lagi. Tak cuma ikut lomba, Shera yang selalu latihan keras ini juga tak pernah pulang tanpa medali.
Ketertarikan pada Harpa Sejak Kecil
Jika pengalaman Shera mengikuti lomba WSC dimulai sejak tahun 2018, pengalaman lomba harpa justru lebih awal, yakni 2017. Saat itu ia baru menjadi delegasi dari Indonesia pada ajang Harp Festival Singapore.
Lambat laun kemampuannya terus meningkat. Anak sulung dari pasangan Nurbaiti Hafmaya dan Harsya Prasetyo ini rutin mengikuti berbagai kompetisi harpa internasional di Singapura hingga Hong Kong, setiap tahun. Terakhir, pada 2024, dia meraih Gold with Honours Award for International Prestige Harp Award – Senior Ensemble Category.
International Prestige Harp Award ini adalah ajang bergengsi untuk pemain harpa muda dunia dalam berkompetisi sekaligus belajar dan meningkatkan skill. Mereka bisa bertemu dengan pemain harpa muda berbakat lainnya dan juga para maestro harpa dunia seperti Katryna Tan, Willi Maerz, Mieko Inoue, Ema Mitarai, dan Shuyan Sun.
ADVERTISEMENT
Moms, saat ini jumlah pemain harpa, khususnya di Indonesia, sangat terbatas. Keahlian bermain harpa membutuhkan alat musik khusus dan latihan yang tekun dan konsisten untuk menguasainya.
Selain lagu lagu klasik sebagai standar akademis musik, Heidi Awuy (founder) Harp School Indonesia-- tempat Shera belajar Harpa-- mengangkat dan memperkenalkan lagu-lagu Indonesia melalui instrumen harpa di berbagai ajang regional dan internasional. Lagu lagu yang telah diperkenalkan di berbagai ajang regional dan internasional seperti lagu Jali Jali, Hari Merdeka, Tanah Airku, Bengawan Solo, dan masih banyak lagi.
Apa Rahasia di Balik Segudang Prestasi yang Diraih Shera?
Betty menyebut, sejak kecil Shera suka membaca buku. Bahkan sampai saat ini, ketika sudah disibukkan dengan berbagai macam kompetisi, latihan, dan sekolah, Shera masih selalu menyempatkan membaca buku. Kemampuan literasinya ini, kata Betty, yang membuat Shera mudah memahami pelajaran dan materi-materi sekolah maupun di luar sekolah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sulung dari 2 bersaudara itu juga selalu ingin memberikan yang terbaik dalam apa pun yang dia lakukan.
Asah kemampuan untuk “Learn, Unlearn, and Re-learn”. Dengan mengikuti kompetisi dan hal hal yang baru, kita akan terus berlatih untuk belajar dan menggali potensi diri,” imbuh siswi yang juga hobi nonton konser ini.
Di sisi lain, sebagai orang tua, Betty dan suami selalu memberikan semangat dan motivasi pada Shera dan Arzi. Apa pun minat anak, mereka selalu memberi dukungan penuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan.
“Kami membantu mengatur prioritas hariannya, menyediakan kebutuhan Shera, mendampingi saat lomba, dan tentunya berdoa tiada henti terutama saat Shera sedang berjuang,” kata Betty.
Keren sekali, Shera! Semangat untuk kompetisi selanjutnya, dan teruslah menginspirasi anak-anak muda lainnya, ya!
ADVERTISEMENT