Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Keringat Berlebih atau Hiperhidrosis pada Anak, Perlukah Khawatir?
19 Januari 2025 15:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Very Well Health, keringat berlebih dalam medis biasa disebut hiperhidrosis dan umumnya jarang terjadi pada anak-anak. Namun, anak-anak dengan hiperhidrosis dapat berkeringat hingga lima kali lebih banyak daripada anak-anak lainnya. Keringat mereka melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk menjaga tubuh tetap sejuk.
Penyebab Keringat Berlebih pada Anak
Di sisi lain, keringat berlebih pada anak praremaja dan remaja sebenarnya cukup umum terjadi. Telapak tangan, kaki, ketiak bahkan wajah turut berkeringat. Sementara anak-anak hanya akan berkeringat bila suhu sedang panas dan kelembapan tinggi.
Artinya, Anda harus segera membawa anak ke dokter apabila sering melihat anak berkeringat, meski sedang berada di lingkungan nyaman dan sejuk.
Sering kali anak berkeringat hanya karena mereka menggunakan pakaian terlalu tebal atau suhu rumah yang sedang panas. Padahal, idealnya cara anak berpakaian sebaiknya menyerupai cara berpakaian orang sekitarnya di rumah. Namun, banyak anak mengenakan pakaian lebih tebal dari orang tua mereka. Penyebab 'normal' lain dari keringat berlebih meliputi kecemasan, demam, atau aktivitas fisik.
ADVERTISEMENT
Lantas, kenapa anak-anak bisa memproduksi keringat berlebih? Para pakar menyebut, ada dua jenis keringat berlebih pada anak-anak, yakni:
-Hiperhidrosis Primer
Masalah ini muncul bukan karena kondisi medis lainnya. Tipe ini menyebabkan keringat hanya terjadi di ketiak, telapak tangan, dan kaki. Kondisi ini dialami oleh satu hingga tiga persen anak-anak di dunia.
Hiperhidrosis primer sering dianggap sebagai sifat bawaan. Jika salah satu orang tua memiliki hiperhidrosis, kemungkinan anak bisa memiliki masalah yang sama. Diperkirakan 35-55% orang dengan hiperhidrosis memiliki setidaknya satu anggota keluarga yang mengalami kondisi tersebut.
-Hiperhidrosis Sekunder
Berbeda dengan tipe primer, hiperhidrosis sekunder terjadi atau muncul berkaitan dengan masalah medis lain, seperti masalah tiroid. Masalah ini akan menyebabkan seluruh tubuh berkeringat berlebihan bahkan tidak berhenti ketika anak sudah tidur. Hiperhidrosis sekunder paling sering muncul pada usia dewasa.
ADVERTISEMENT
Hiperhidrosis sekunder menyebabkan keringat berlebih dengan intensitas ringan hingga serius. Kondisi ini meliputi:
-Infeksi
Semua jenis infeksi, baik ringan atau berat dapat menyebabkan keringat berlebih. Terkadang keringat merupakan satu-satunya gejala infeksi, misalnya infeksi tuberkulosis alias penyakit paru-paru yang menular.
-Hipertiroidisme Hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif) dapat menyebabkan keringat berlebih pada anak.
-Diabetes
Keringat berlebih bisa jadi merupakan gejala diabetes. Anak dengan diabetes juga mungkin sering merasa haus, buang air kecil lebih sering dari biasanya atau berat badannya turun. Keringat mereka mungkin berbau seperti aseton (penghapus cat kuku).
-Tekanan Darah Tinggi
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada anak-anak. Peningkatan tekanan darah dapat membuat mereka lebih banyak berkeringat.
-Penyakit Jantung Bawaan
ADVERTISEMENT
Bayi dengan masalah jantung biasanya juga akan mengalami keringat berlebih, Moms.